Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
TIM bulu tangkis Indonesia bertekad memulangkan gelar juara Piala Sudirman ke Tanah Air. Dalam kejuaraan dunia beregu campuran, Indonesia hanya sekali mampu merebut gelar juara pada Piala Sudirman 1989 atau 30 tahun yang lalu.
"Tujuan utama kita pasti mengembalikan Piala Sudirman karena sudah 30 tahun ya. Jadi, semangat itu yang menjadi motivasi kita," ujar Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Susy Susanti di Jakarta, kemarin.
Tim bulu tangkis Indonesia merebut Piala Sudirman pada gelaran kejuaraan beregu campuran dua tahunan itu untuk pertama kalinya pada 1989. Saat itu Indonesia menjadi tuan rumah dan di final mengalahkan Korea Selatan dengan skor 3-2.
Kendati di Piala Sudirman 2017 tim Indonesia harus terhenti pada fase grup, Susy yakin tekad kuat atlet bisa membawa Indonesia menuju kemenangan. "Sekarang ini kekuatan badminton merata. Di Selandia Baru Terbuka 2019, kita juara umum, tapi di Tiongkok dan Jepang tidak dapat gelar. Jadi, tergantung kondisi terakhir atletnya," ucap Susy. (Ant/R-3)
Di ajang Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2025, yang berlangsung di Ningbo, Tiongkok, 8-13 April, Indonesia tidak meraih satu pun gelar juara dari berbagai nomor yang diikuti.
Leo/Bagas tersingkir di semifinal BAC 2025, kalah dari wakil Tiongkok, Chen Boyang/Liu Yi. Adapun Fikri/Daniel tersingkir di perempat final.
GANDA putra Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana kalah dari wakil Tiongkok, Chen Bo Yang/Liu Yi. Indonesia kini tak miliki wakil di Kejuaraan Bulutangkis Asia (BAC) 2025.
Menghadapi unggulan pertama asal Tiongkok, Jiang Zhen Bang/Wei Ya Xin, di perempat final Kejuaraan Bulu Tangkis Asia, Rinov/Pitha takluk dua gim langsung 4-21 dan 15-21.
Jafar/Felisha mengaku puas dengan hasil pada pertandingan ini karena bermain mendominasi sepanjang dua gim dan tidak membiarkan lawan mencatatkan dua digit poin.
Meski mampu mengatasi perlawanan Justin Hoh, Jonatan Christie mengaku perlu melakukan evaluasi terlebih karena sempat kurang bermain tenang di gim kedua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved