Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEBULU tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung belum bisa mengeluarkan permainan terbaiknya. Ia pun terpaksa harus angkat koper di babak pertama Singapura Terbuka, Rabu (10/4).
Bertanding di Singapore Indoor Stadium, Gregoria bertemu pebulu tangkis Denmark Mia Blichfeldt.
Mulai di gim pertama hingga kedua, Gregoria tidak mampu keluar dari tekanan. Dia pun akhirnya kalah dua gim langsung dengan skor akhir 16-21, 20-22.
Ini adalah kekalahan pertama Gregoria dari Blichfeldt. Sebelumnya dua kali bertemu, Gregoria selalu bisa menang seusai laga tiga gim.
Terakhir keduanya berjumpa di French Terbuka 2018 dengan kemenangan Gregoria 21-13, 14-21, 11-21.
“Untuk pola main dia tidak terlalu berubah. Tipe dia pengen cepetin terus, nyerang terus. Cuma tadi di pertemuan kali ini dia jauh lebih save dari saya,” akunya.
Baca juga: Kevin/Marcus ke Babak Kedua
“Dia lebih sedikit melakukan kesalahan daripada saya. Sementara saya buat matiin dia itu susah sekali. Dia mainnya lebih rapi dan mau ngadu di lapangan. Di pertemuan sebelumnya dia nggak mau ngadu, banyak bola yang dia lepas saja kalau nggak pas,” sambung Gregoria.
Harus terhenti di awal, Gregoria mengaku, tidak puas dengan penampilannya. Ia pun banyak mengevaluasi hasil kali ini, untuk diperbaiki di pertemuan berikutnya.
“Saya mainnya kurang puas dengan permainan hari ini. Ke depannya kalau ketemu lagi saya pengen menunjukkan yang terbaik, lebih baik dari hari ini. Saya juga harus bisa ambil start biar nggak ketinggalan. Tadi saya salahnya pas sempat unggul terus saya malah ketekan lagi sama lawan,” tegasnya.
Selain Gregoria, tunggal putri juga kehilangan Lyanny Alessandra Mainaky di babak pertama. Lyanny kalah dari Pusarla V Sindhu asal India 9-21 dan 7-21.
Tapi setelah ini masih ada tiga wakil tunggal putri lainnya yang belum bertanding.
Fitriani akan berhadapan dengan Ratchanok Intanon (Thailand), Ruselli Hartawan dengan Yeo Jia Min (Singapura), sedangkan Yulia Yosephin Susanto dengan Saina Nehwal (India). (OL-2)
Emas terakhir di Kejuaraan Dunia diraih pada 1993 melalui Susi Susanti. Adapun medali terakhir yang diraih tunggal putri adalah perunggu melalui Lindaweni Fanetri pada edisi 2015 di Jakarta.
Pebulu tangkis Indonesia yang masuk daftar unggulan di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 adalah Jonatan Christie, Gregoria Mariska Tunjung, Fajar/Rian, dan Sabar/Reza.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Terdapat tiga atlet pratama yang saat ini menunjukkan potensi besar untuk naik ke level utama.
Menurut Gregoria masih ada aspek yang perlu dibenahi, terutama dari sisi fokus di akhir gim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved