Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
SETELAH menelan dua kali kekalahan beruntun, tim putra Jakarta Pertamina Energi berhasil bangkit dengan menumbangkan Surabaya Bhayangkara Samator lewat skor tipis 3-2 (17-25, 25-20, 25-15, 20-25, 15-11) pada hari pertama seri ketiga putaran kedua Proliga 2019 yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat (25/1).
Dengan hasil ini Pertamina Energi kembali memimpin klasemen sementara dengan 19 poin.
Dua kekalahan beruntun diderita juara putaran pertama itu dari Palembang Bank SumselBabel 1-3 dan Jakarta BNI 46 dengan skor 0-3 di Palembang, Sumatera Selatan dua pekan lalu.
Surabaya Bhayangkara Samator memasuki lapangan dengan dukungan suporter yang memenuhi Gedung Sritex, sehingga mengawali laga dengan percaya diri dan berhasil mengamankan set pertama 25-17.
Memasuki set kedua, Jakarta Pertamina Energi berhasil memimpin dengan 4-0, namun Rendy Tamamilang dkk. kembali menekan hingga mampu mengejar 17-19, walaupun anak asuh dari Putut Marhaento mengambil unggul 25-20.
Baca juga : Jakarta BNI 46 Bidik Juara Putaran Kedua
Keberhasilan itu pun membuat Jakarta Pertamina Energi semakin percaya diri untuk mengamankan set ketiga dan akhirnya tanpa perlawanan mampu amankan set ketiga dengan skor jauh 25-15.
Namun, keunggulan itu tak mampu dipertahankan permainan di set keempat, akhirnya harus menyerahkan skor 20-25, dan dalam set penentu Pertamina Energi mampu mengakhiri laga dengan 15-11.
“Set pertama tadi memang Samator tampil cukup bagus, dan memang fansnya banyak sehingga hal itu bisa menambah semangat. Kita sendiri tadi juga di set pertama banyak melakukan kesalahan, dan jump servisnya mereka juga cukup baik tadi. Kalau yang harus diperbaiki pasti ada, secara tim dan individu, karena masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki,” ujar Pelatih Jakarta Pertamina Energi, Putut Marhaento.
“Doni tadi kita tarik karena saat kita sudah leading lumayan banyak, 6 poin tapi kita mati sendiri karena kesalahan servis 4 poin, jadi mau tidak mau ya harus, saya juga sambil cari formula-formula baru. Di final four sendiri pemain harus lebih teliti saja untuk tidak melakukan kesalahan, dan kesalahan itu harus lebih diperbaiki lagi,” tambahnya.
Sementara Pelatih Surabaya Bhayangkara Samator, Ibarsjah Djanu Tjahyono mengatakan lawan kali ini bermain cukup bagus walaupun set pertama berhasil diamankan.
"Tapi dengan hasil ini, yang perlu kita evaluasi tetap sama receive, blok, dan khususnya diservis," tuturnya.
“Memang lawan hari ini tampil cukup bagus, bahkan mereka sedikit sekali melakukan kesalahan, dan kita hari uni banyak melakukan kesalahan terutama di bola pertama. Harapannya sendiri dengan kekalahan ini, bisa menjadikan pembelajaran buat kita untuk menuju empat besar, karena nanti kita akan bertanding setiap hari,” kata Ibarsjah.
“Rivan ada cedera sedikit dibahunya, dipersendiannya ada masalah. Tapi dia masih melakukan pemeriksaan juga, jadi harapannya untuk persiapan empat besar nanti hal itu bisa diatasi,” pungkasnya. (OL-8)
Kondisi fisik dan adaptasi skuad Garuda Muda semakin membaik setelah dua kali menjalani latihan di arena pertandingan.
Persiapan skuad muda Merah Putih sudah matang berkat proses pembinaan berjenjang dan pengalaman di sejumlah turnamen besar.
Kiprah Garuda Pertiwi di turnamen ini terhenti di babak 16 besar setelah takluk 1-3 (12-25, 19-25, 25-21, 13-25) dari Italia.
TIMNAS voli Indonesia akan bertarung melawan Thailand dalam pertandingan pamungkas yang menentukan gelar juara Leg 2 SEA V League 2025.
Skuad Garuda Muda menang dengan skor 3-1 (25-14, 25-15, 18-25, 25-11).
Skuad muda Indonesia bertolak ke Thailand pada Kamis (10/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved