Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Garuda Muda telah Berikan Segalanya

Satria Sakti Utama
25/8/2018 09:30
Garuda Muda telah Berikan Segalanya
(MI/ROMMY PUJIANTO )

INDONESIA harus menerima kenyataan pahit terhenti di babak 16 besar cabang sepak bola. Menghadapi Uni Emirate Arab, timnas U-23 Indonesia gagal meraih kemenangan dalam laga di Stadion Wibawa Mukti Cikarang, Kabupaten Bekasi, kemarin malam. Bermain imbang 2-2 selama 120 menit, 'Garuda Muda', julukan timnas U23 Indonesia, akhirnya takluk 3-4 dalam adu penalti.

Tersingkirnya timnas U-23 di 16 besar membuat Luis Milla Aspas gagal memenuhi target. Di Asian Games 2018, Evan Dimas Darmono dan kawan-kawan ditargetkan finis setidaknya di posisi 4 besar.

Walau Milla gagal memenuhi target, kiper Andritany Ardhiyasa menilai pelatih asal Spanyol itu berhak diberikan kesempatan lain. Performa timnas Indonesia dinilai semakin berkembang sejak ditangani Milla selama 1,5 tahun terakhir. "Saya tidak ingin mencari nama di depan pelatih. Tapi saya berharap siapa pun pengambil keputusan nantinya memilih untuk mempertahankan pelatih. Terlihat jelas perbedaannya sejak ada Milla," kata kiper Persija Jakarta tersebut.

Masa depan Milla kian meragukan akibat kegagalan ini. Terlebih petinggi Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) tidak memberikan pernyataan yang gamblang soal itu.

Milla yang dimintai keterangan akan masa depannya pun tidak berkata banyak. Namun, ia memastikan hingga saat ini tidak seorang pun dari PSSI yang memberikan tawaran untuk melanjutkan tugasnya. "Saya tidak ingin berkata panjang soal itu. Sampai saat ini belum ada satu pun menghampiri saya dan menawarkan berlanjut atau tidak," kata Milla.

Soal kekalahan Indonesia dari Uni Emirat Arab, Milla menilai lebih disebabkan buruknya kepemimpinan Shaun Evans di lapangan. Wasit asal Australia itu dinilai Milla tidak berkompeten sebagai wasit untuk level sepak bola dunia.

"Pertandingan ini dirusak pemain ke-12 UEA, yaitu wasit. Saya rasa dia tak memiliki level bahkan tidak punya hati. Dia buta dengan perjuangan anak-anak yang telah memberikan segalanya. Ia tidak pantas lagi menjadi wasit Asian Games," kata Milla.

Dalam laga tadi malam, Evans memberi dua penalti kepada Uni Emirat Arab. Yang paling dipermasalahkan Milla ialah keputusan Evans memberi penalti kedua Uni Emirat Arab walau tidak ada kontak fisik berat di kotak terlarang Indonesia. Momen tersebut berlangsung pada menit ke-64 dan semenit setelahnya Zayed Alameri sekali lagi sukses menjalankan tugasnya.

Evans juga tidak memberikan kartu merah kepada Abdalla Alalawi yang melakukan pelanggaran keras kepada Ilham Udin Armaiyn dalam situasi menguntungkan untuk Indonesia. Kejadian tersebut berlangsung di menit ke-110.

Patut diapresiasi

Meski tersingkir, Stefano Lilipaly dan kawan-kawan tetap patut diapresiasi. Fokus pemain tidak berubah walaupun sempat dua kali tertinggal akibat dua eksekusi penalti Zayed Alameri menit ke-20 dan ke-65. Indonesia sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 menit ke-52 saat umpan Septian David dari sisi kiri dapat dimaksimalkan Beto, sapaan Alberto Goncalves. Skuat asuhan Luis Milla pun juga secara dramatis menyamakan skor di masa perpanjangan waktu babak kedua yang dicetak Lilipaly.

Keberuntungan Indonesia sirna dalam adu penalti saat Septian David dan Saddil Ramdani gagal menjalankan tugas. "Ini pertandingan yang kejam bagi pemain. Mereka masih muda dan tidak berhak mendapatkan hasil ini. Para pemain telah memberikan hidup mereka untuk laga ini," tutup Milla.

(R-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya