Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Masih Ada Peluang bagi Aero-Aqsa

Nurul Fadillah
25/8/2018 08:50
Masih Ada Peluang bagi Aero-Aqsa
(ANTARA FOTO/INASGOC/ANDRY BEY)

ATLET jet ski andalan Indonesia, Aero Sutan Aswar dan Aqsa Sutan Anwar, gagal menyumbangkan emas pada perebutan medali hari pertama cabang olahraga jet ski Asian Games 2018. Saat bertanding di nomor andalan runabout limited, kemarin, Aero dan Aqsa hanya mampu menyumbangkan perak dan perunggu bagi kontingen 'Merah Putih'.

Keduanya gagal mengungguli atlet asal Uni Emirat Arab (UAE), Ali Alanjawi, yang meraih emas seusai mengumpulkan 214 poin. Adapun Aero dan Aqsa masing-masing memperoleh 188 poin dan 186 poin dalam empat sesi pertandingan.

Dalam laga yang berlangsung di Jet Ski Indonesia Academy, Ancol, Jakarta, Aero dan Aqsa sebenarnya sudah bersaing ketat dengan Alanjawi sejak sesi moto 1. Diantara dua pembalap Indonesia tersebut, Aqsa bahkan lebih mengungguli sang kakak Aero.

Di moto 1, Aqsa mampu finis terdepan dan meraih poin sempurna 60, mengungguli Alanjawi di posisi kedua dengan 53 poin, sedangkan Aero tercecer di posisi kelima dengan 39 poin. Di sesi moto 2, giliran Ali yang memimpin di posisi pertama dan berhak meraih 60 poin, sedangkan Aero di posisi kedua dengan 53 poin dan Aqsa posisi ketiga dengan 48 poin.

Di sesi moto 3, Aqsa hanya menduduki posisi ketiga dengan 48 poin mengungguli Aero di posisi keempat dengan 43 poin. Adapun Ali berhasil finis di posisi kedua dengan meraih 53 poin.

Balapan menjadi semakin ketat di moto 4 yang merupakan sesi penentuan. Aero dan Aqsa nyaris meraih emas dan perak setelah memimpin balapan di posisi kedua dan ketiga. Sayangnya, insiden yang tak diinginkan pun terjadi.

Kerusakan pada mesin jet ski membuat Aqsa yang memimpin terdepan gagal finis karena harus menghentikan balapan. Adapun Aero finis di posisi kedua dan berhak atas 53 poin, tetapi poin kolektif yang ia kumpulkan tak mampu mengejar Ali yang finis di posisi ketiga.

Akhirnya, mereka pun harus puas dengan perolehan perak dan perunggu. Aqsa pun mengaku sangat kecewa dengan hasil tersebut. "Tadi dua lap terakhir, mesin saya tiba-tiba mati. Emang lagi nasib saja yang lagi enggak bagus. Ini bukan salah siapa-siapa, sebetulnya saya jarang mengalami mati mesin, tetapi namanya juga mesin, bukan salah mekanik, dan saya juga, balapan juga sudah bagus, tapi ya nasib saja," ujar Aqsa seusai balapan.

Dengan gagalnya Aero/Aqsa di nomor runabout limited, peluang terakhir keduanya kini berada di endurance runabout open yang berlangsung dua hari selama akhir pekan ini. Aero pun berharap tak akan lagi ada masalah dengan mesinnya. "Saya target masih emas supaya kalau missed paling ya kaya sekarang bisa dapat medali perak dan perunggu," tegas Aero.

Perunggu kedua

Dari cabang sepak takraw, tim putra Indonesia sukses meraih medali perunggu keduanya setelah menjalani pertandingan di babak semifinal nomor double Asian Games 2018 melawan Laos dengan skor 2-0.

Dalam pertandingan di Ranau Hall Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Sumatra Selatan, kemarin, timnas putra untuk kedua kali terhenti di babak semifinal dan kehilangan peluang mencetak medali perak atau emas.

Sebelumnya, timnas putra memperoleh medali perunggu setelah kalah dari Malaysia di semifinal nomor tim regu.

Sementara itu, tim putri gagal meraih medali di nomor yang sama setelah mengalami dua kali kekalahan dari empat pertandingan di babak penyisihan.

(Ant/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya