Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
ATLET angkat besi Indonesia, Eko Yuli Irawan tampil impresif saat turun di nomor 62 kg Asian Games 2018. Eko mengalahkan batas dengan merebut medali emas pertamanya di Asian Games, Selasa 21 Agustus 2018.
Dukungan kepada Eko Yuli juga tak main-main. Sebab, Presiden Joko Widodo datang langsung ke Jiexpo Kemayoran untuk memberikan dukungan kepada lifter 29 tahun itu.
Alhasil, Eko mencatatkan total angkatan 311 kg (snatch 141 dan clean and jerk 170) dan berhak memperoleh medali emas. Berada di bawah raihan Eko Yuli terdapat lifter Vietnam, Trinh Van Vinh, dan Ergashev Adkhamjon (Uzbekistan).
Keberhasilan ini membuat Eko mengalahkan batas dengan meraih emas perdana sepanjang keikutsertaaannya di pentas olahraga terakbar se-Asia. Pada Asian Games terakhir di Incheon Korea Selatan, empat tahun lalu, Eko Yuli hanya meraih perunggu. #IndonesiaKalahkanBatas.
Emas di nomor 62kg putra ini seakan menjadi jawaban Eko atas perjuangan pemerintah untuk membuat kelas 62kg tetap dipertandingkan di Asian Games 2018. Sebelumnya, nomor andalan Eko ini sempat tidak dimasukkan dalam nomor yang dipertandingkan. Namun untungnya, Dewan Olimpiade Asia (OCA) menerima banding pemerintah Indonesia sehingga nomor 62kg tetap dipertandingkan.
Keberhasilan Eko meraih medali emas sekaligus menjadi momen penting buat sejarah Indonesia di pentas Asian Games. Sejauh ini, di hari ketiga penyelenggaraan Asian Games 2018, Indonesia sudah mengoleksi lima medali emas. Selain Eko, empat atlet lain yang sudah lebih dulu menyumbangkan medali emas di antaranya; Defia Rosmaniar (Taekwondo), Lindswell Kwok (Wushu), Tiara Andini Prastika (Downhill Putri), dan Khoiful Mukhib (Downhill putra).
Dengan raihan lima emas ini, Indonesia sudah berhasil mengalahkan batas dengan melewati capaian mereka di Asian Games 2014. Seperti diketahui, pada Asian Games 2014, Korsel, Indonesia hanya mampu meraih empat emas setelah berjuang selama kurang lebih dua minggu.
Berikan dukungan untuk atlet Indonesia melalui games #IndonesiaKalahkanBatas, persembahan OBH Combi dan dukung Indonesia menjadi posisi #1. Menangkan juga tiket nonton Asian Games 2018 atau Voucher belanja setiap harinya dari OBH Combi! Klik di sini.
Berbicara medali emas nomor perorangan tunggal putra, Indonesia harus menunggu selama tiga edisi Asian Games terakhir.
Terhitung sejak 27 Agustus, koleksi 64 medali adalah yang terbaik, mengalahkan raihan sebelumnya yang mencapai 51 medali (11 emas, 12 perak, 28 perunggu) pada Asian Games 1962 silam - dan ini belum berakhir.
ABDUL Malik yang turun pada kelas C putra 55 kg melengkapi kegemilangan tim pencak silat Indonesia di Asian Games 2018. Delapan medali emas yang diperebutkan hari ini, seluruhnya direbut para atlet Indonesia.
Prestasi keduanya membuat Indonesia semakin mengalahkan batas, terutama dalam pencapaian medali emas mereka sepanjang sejarah.
CABANG olahraga dayung membawa Indonesia melampaui perolehan medali emas Asian Games Bangkok 1978.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved