Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

PABBSI segera Lakukan Evaluasi

Budi Ernanto
23/8/2018 08:10
PABBSI segera Lakukan Evaluasi
(Inasgoc)

CABANG angkat besi gagal menambah perolehan medali untuk kontingen Indonesia di Asian Games 2018.

Lifter andalan Indonesia di kelas 69 Triyatno yang semula diharapkan bisa menyumbangkan medali, ternyata gagal setelah total angkat-annya terpaut 1 kg dari peraih perunggu yakni seberat 329 kg.

Triyatno pada angkatan snatch berhasil mengangkat barbel seberat 147 kg di kesempatan pertama, 147 kg di kesempatan kedua, dan gagal di kesempatan ketiga dengan barbel seberat 150 kg.

Adapun pada jenis clean and jerk, dia di angkatan pertama 175 kg gagal. Kegagalan Triyatno bukan karena tidak mampu mengangkat barbel, namun karena keterlambat-annya masuk ke arena.

Pada kesempatan ke dua, lifter kelahiran Lampung itu mampu meng-angkat barbel seberat 182 kg, dan di kesempatan ke tiga gagal mengangkat barbel seberat 186 kg.

Pada pertandingan yang berlangsung di JI Expo, Kemayoran, Jakarta, kemarin tersebut, lifter Korea Utara O Kang Chol tampil sebagai peraih emas setelah mengemas total angkat-an 336 kilogram dari jenis angkatan snatch seberat 151 kg dan clean and jerk 185 kilogram.

Sementara itu lifter Uzbekistan Doston Yokubov meraih perak dengan total angkatan 331 kg dari snatch seberat 145 kg dan clean and jerk 186 kg. Doston sebenarnya bisa meraih medali emas jika angkatan snatch terakhirnya 192 kilogram terangkat, karena lifter Korut sudah tidak memiliki kesempatan meng-angkat barbel lagi. Namun, Doston gagal mengangkat barbel itu. Adapun medali perunggu diraih lifter Kyrgizstan Izzat Artykov dengan total angkatan 330 kg.

Mengomentari hasil tersebut, Wa-kil Ketua Pengurus Besar Persatuan Angkat Berat, Binaraga, dan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABBSI) Joko Pramono mengatakan akan segera melakukan evaluasi.

"Itu tadi mengapa sampai Triyatno terlambat masuk ke arena. Ini perlu ditanyakan ke pelatih, jangan sampai hal seperti itu terjadi lagi. Kami sebenarnya punya harapan dari Triyatno, tetapi di grup ini kumpul lifter-lifter tangguh," kata Joko

Menyinggung keberlanjutan para lifter yang gagal di Asian Games, Joko mengatakan mereka masih tetap di Pelatnas karena akan menghadapi kejuaraan yang lebih besar. Ia mengatakan pihaknya juga prihatin dengan kondisi regenerasi lifter di Tanah Air. "Kita jangan selalu mengandalkan kepada Eko dan Triyatno terus. Harus segera mencari bibit penerus," kata dia.

Posisi kedelapan

Dari cabang panahan, tim compound putra Indonesia meraih posisi kedelapan pada babak kualifikasi di Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, kemarin. Tim putra yang diperkuat trio Muhamad Rindarto, Home Rizaldi Akbar, dan Earl Benjamin Yap itu berhak menempati posisi kedelapan setelah mengumpulkan total poin sebanyak 2.062.

Untuk posisi pertama ditempati wakil Korea Selatan dengan total 2.116 poin. India di posisi runner-up dengan 2.087 poin. Sementara itu, untuk posisi ketiga direbut tim putra Taiwan dengan 2.084 poin.

Berdasarkan urutan peringkat, maka tim putra Indonesia akan berhadapan dengan tim peringkat kesembilan yakni Bangladesh.

(Ant/R-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya