Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Dalam rangka menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, khususnya beras. Polsek Pamanukan Polres Subang, Jawa Barat menggelar Gerakan Pangan Murah dengan cara door to door ke rumah warga dan dibawah kolong jembatan layang Pamanukan. Rabu(27/8).
Para Babinkamtibmas di Pamanukan, Subang, Jawa Barat mengantarkan beras secara door to door kerumah warga, serta dibawah kolong jembatan layang. Beras SPHP tersebut juga bisa dipesan oleh warga secara Cash On Delivery.(COD) dan langsung diantar langsung oleh Bhabinkamtibmas ke rumah warga yang pesan beras tersebut.
Kapolsek Pamanukan AKP Udin Awaludin mengatakan, Kehadiran jajaran kepolisian ini menjadi bukti nyata komitmen Polri dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang menyentuh langsung kebutuhan pokok warga.
Dalam kegiatan ini, Polsek Pamanukan menjual beras Bulog SPHP seberat 5kg dengan harga Rp 60.000 per kantong.
"Dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah Ini, warga juga bisa membeli langsung ke lokasi di kolong Flyover depan Mako Polsek Pamanukan," kata AKP Udin Awaludin
Selain itu, kata AKP Udin Awaludin, Masyarakat juga bisa pesan beras SPPH ini dengan sistem COD melalui nomor Bhabinkamtibmas di desa masing-masing,"Beras yang dipesan warga secara COD akan dikirim langsung oleh Bhabinkamtibmas ke rumah warga," ungkapnya.
Kapolsek menjelaskan, strategi penyaluran langsung ke pelosok desa dan pemukiman secara door to door ini merupakan wujud nyata pelaksanaan program Polri untuk Masyarakat.
AKP Udin menegaskan, langkah ini merupakan komitmen kepolisian untuk memastikan stabilitas harga pangan terjaga dan kebutuhan pokok masyarakat terpenuhi. Kapolsek Pamanukan juga berjanji akan terus komitmen bahwa jajarannya akan terus mendukung program pemerintah demi membantu masyarakat.
" Gerakan Pangan Murah ini diharapkan dapat menjaga kestabilan harga beras dan memastikan pasokan tetap terjaga dan kami ingin masyarakat di Kecamatan Pamanukan dan Sukasari dapat mengakses beras berkualitas dengan harga yang wajar." pungkasnya.(H-1)
KEBIJAKAN pemerintah yang mewajibkan pemesanan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui aplikasi digital serta aturan laporan penjualan harian mendapat sorotan dari ekonom Universitas Gadjah Mada Wisnu Setiadi Nugroho.
Ada tumpang tindih antara distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) melalui pedagang tradisional dengan operasi pasar yang digelar langsung di tingkat kelurahan dan RW.
Kelangkaan beras premium di pasaran terjadi karena produsen sudah telanjur memproduksi beras premium yang tidak sesuai standar.
Perum Bulog mencatat penyaluran harian beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) per 25 Agustus 2025 mencapai lebih dari 8 ribu ton.
Hingga September stok beras nasional mencapai 28,22 juta ton berdasarkan kerangka sampel area (KSA).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved