Headline

Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.

Harga Cabai Merah di Sumut Meroket 85 Persen dalam 2 Pekan

Yoseph Pencawan
09/8/2025 17:27
Harga Cabai Merah di Sumut Meroket 85 Persen dalam 2 Pekan
Perdagangan cabai di salah satu pasar tradisional di Kota Medan.(Ist)

HARGA cabai merah di Sumatra Utara melonjak tajam dalam dua pekan terakhir. Dari kisaran Rp20.000 per kilogram, menjadi Rp37.000 bahkan sempat menyentuh Rp40.000 di sejumlah pasar di Kota Medan. Kenaikan harga juga terjadi pada cabai hijau dan cabai rawit. Cabai hijau tercatat naik dari kisaran Rp20.000 menjadi Rp33.000 per kilogram dalam periode yang sama.

Cabai rawit mencatatkan tren kenaikan sejak sebulan terakhir, dari kisaran Rp20.000 menjadi Rp45.000 per kilogram. Namun, harga mulai terkoreksi dalam sepekan terakhir seiring bertambahnya pasokan. Saat ini, harga cabai merah di pasaran berada di kisaran Rp25.000–Rp30.000 per kilogram, cabai hijau sekitar Rp30.000 dan cabai rawit turun ke level Rp40.000 per kilogram. Sumut sedang memasuki masa peralihan pasokan yang berpotensi meningkatkan suplai secara signifikan.

"Gangguan panen di wilayah Batubara menjadi salah satu pemicu lonjakan harga," kata Gunawan Benjamin, Ekonom Universitas Islam Sumatera Utara, Sabtu (9/8).

Data lapangan yang dia peroleh pada akhir Juli, menunjukkan produksi cabai masih 92% lebih rendah dibanding panen normal. Faktor cuaca, khususnya curah hujan tinggi, menjadi penyebab utama penurunan produksi. Karena itu, perbaikan cuaca saat ini diyakini akan membuka peluang kenaikan pasokan cabai merah dan cabai hijau. Namun, penambahan pasokan harus diimbangi permintaan dari luar daerah.

Permintaan potensial, ucap dia, datang dari Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi dan Bengkulu. Dalam skenario optimistis, permintaan luar daerah bisa mendorong pasokan harian cabai merah di Sumut naik 17%–34% pada level tertinggi bulan ini.

Meski begitu, dia melihat harga cabai merah yang saat ini berada di kisaran Rp25.000–Rp30.000 per kilogram masih berpotensi tertekan pada Agustus. Sumut baru bisa terhindar dari penurunan harga jika permintaan luar daerah melampaui perkiraan atau produksi tidak bertambah akibat kemarau panjang.

"Kemarau juga berisiko menekan pendapatan petani cabai di wilayah tersebut," pungkasnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya