Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
GUNUNG Kembang, sebuah permata tersembunyi di Wonosobo, Jawa Tengah, menawarkan pesona alam yang memikat hati. Dikenal sebagai anak Gunung Sindoro, gunung ini menyimpan banyak fakta menarik yang wajib kamu ketahui sebelum mendaki atau sekadar ingin tahu lebih banyak. Yuk, simak tujuh fakta unik tentang Gunung Kembang yang bikin kamu takjub!
Gunung Kembang terletak di Desa Damarkasihan, Kecamatan Kertek, Wonosobo, dan dikenal sebagai anak dari Gunung Sindoro. Meski tidak setenar tetangganya, seperti Gunung Sumbing atau Sindoro, Gunung Kembang punya daya tarik tersendiri dengan suasana yang lebih sepi dan alami.
Menurut legenda lokal, Gunung Kembang terbentuk dari aktivitas vulkanik Gunung Sindoro. Konon, material vulkanik dari Sindoro membentuk gunung ini, membuatnya punya karakter unik dengan vegetasi yang masih asri.
Tahukah kamu bahwa Gunung Kembang dipercaya terus bertambah tinggi? Dulu, gunung ini hanya setinggi 1.200 mdpl, tetapi kini telah mencapai sekitar 2.370 mdpl. Fenomena ini diyakini akibat endapan material vulkanik dari Gunung Sindoro yang aktif.
Letaknya yang dekat dengan Gunung Sindoro membuat Gunung Kembang menerima material vulkanik selama bertahun-tahun, yang perlahan meningkatkan ketinggiannya. Ini jadi salah satu fakta paling menarik bagi para geolog!
Pendakian Gunung Kembang via jalur Blembem hanya memakan waktu sekitar 3-4 jam. Jalur ini cocok untuk pemula karena tidak terlalu menantang, tetapi tetap menawarkan pemandangan spektakuler.
Salah satu spot terkenal di jalur pendakian adalah Tanjakan Mesra. Hanya 15 menit dari puncak, tanjakan ini dipenuhi rumput lebat yang bikin perjalanan makin seru!
Sesampainya di puncak Gunung Kembang, kamu akan disambut Bimo Pengkok, sebuah kawah mati yang ditumbuhi rumput hijau. Meski kecil, puncak ini bisa menampung hingga 20 tenda dan menawarkan pemandangan Gunung Sindoro dan Sumbing yang megah.
Uniknya, di kawah Bimo Pengkok ada sumber air yang bisa dimanfaatkan pendaki. Ini jadi penyelamat saat kehabisan air di puncak!
Pada tahun 1818, Gunung Kembang pernah mengalami letusan abu yang mencapai Kebumen. Meski kini tidak aktif, sejarah ini menambah kesan misterius pada gunung ini.
Berbeda dengan gunung populer lainnya, Gunung Kembang masih memiliki vegetasi yang sangat alami. Hutan lebat dan perkebunan singkong, kol, hingga tembakau jadi pemandangan selama perjalanan menuju puncak.
Sebelum mencapai puncak, kamu akan melewati sabana yang indah dengan rumput hijau yang luas. Sabana ini jadi spot favorit untuk berfoto!
Pendakian malam di Gunung Kembang tidak dianjurkan karena minimnya papan petunjuk. Tanda jalur hanya berupa tali rafia pada ranting pohon, yang sulit terlihat saat gelap. Jadi, lebih baik mulai mendaki saat siang untuk keamanan.
Untuk pendaki baru, bawa perlengkapan ringan dan pastikan menyewa mobil hingga desa terakhir agar perjalanan lebih nyaman. Jangan lupa bawa air secukupnya!
Gunung Kembang adalah destinasi yang sempurna bagi pecinta alam yang ingin menikmati keindahan tanpa keramaian. Dengan fakta-fakta menarik seperti ketinggian yang terus bertambah, kawah mati yang eksotis, dan jalur pendakian yang ramah pemula, gunung ini layak masuk daftar petualanganmu. Jadi, kapan kamu akan mendaki Gunung Kembang?
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved