Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JUMLAH rumah yang rusak sebagai dampak gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, terus bertambah. Sebelumnya, terjadi gempa magnitudo 6,0 terjadi pada Kamis (24/7) Pukul 21.06 Wita.
"Data sementara jumlah rumah rusak sekitar 106 unit di Kecamatan Pamona Tenggara dan Pamona Selatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng Sulteng Akris Fattah Yunus di Palu, Jumat (25/7).
Ia menjelaskan saat ini pihaknya terus melakukan asesmen lapangan bersama BPBD Poso serta pemerintah kecamatan dan desa yang terdampak.
Adapun 106 rumah rusak, lanjut dia, terdiri dari 14 rusak berat dan 92 rusak ringan, termasuk satu unit gereja serta sekolah TK juga rusak.
"Sebelumnya dilaporkan pada Kamis malam tiga unit rumah rusak akibat dampak gempa. Data ini terus berkembang seiring kegiatan asesmen lapangan," ujarnya.
Ia memaparkan dari peristiwa itu empat desa terdampak yakni Desa Tokilo (empat rumah rusak berat dan 21 unit rusak ringan); Desa Tindoli (10 unit rumah rusak berat dan 70 rumah rusak ringan); dan Desa Tolambo di Kecamatan Pamona Tenggara yang masih dalam pendataan dampak gempa.
"Satu rumah rusak ringan di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan," ucapnya.
Menurut laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Palu, sejak Kamis (24/7) malam hingga Jumat (25/7) pagi terjadi 96 kali gempa susulan dengan kekuatan terbesar magnitudo 5,5 dan terkecil magnitudo 1,8.
Ia mengemukakan BPBD Poso telah mendirikan posko pengungsian guna penanganan kondisi darurat, yang mana dilaporkan sekitar 609 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 2.011 jiwa warga mengungsi.
"Data sementara jumlah pengungsi di Desa Tokilo 184 KK atau 596 jiwa, kemudian Desa Tindoli 266 KK atau 887 jiwa, dan Desa Tolambo 159 KK atau 528 jiwa. Data ini sewaktu bisa berubah," tutur Akris.
Ia menambahkan, episenter gempa terletak pada koordinat 2,01 derajat LS dan 120,78 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Poso dengan kedalaman 10 kilometer.
Ia juga mengimbau warga tetap tenang dan tidak panik, serta tetap memperhatikan instruksi pemerintah bila sewaktu-waktu terjadi kondisi membahayakan keselamatan jiwa dari aktivitas gempa.
"Pastikan informasi yang disadur resmi dari pemerintah atau BMKG sebagai otoritas yang dipercayakan pemerintah dalam memantau aktivitas seismik. Jangan mudah percaya dengan informasi yang kebenarannya masih simpang siur," kata Akris Fattah Yunus. (Ant/E-4)
SEBANYAK 2.011 warga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mengungsi akibat gempa bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah itu pada Kamis (24/7) malam.
WARGA di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, memilih bertahan di luar rumah setelah terjadi gempa bumi bermagnitudo 6,0 pada Kamis (24/7) malam.
GEMPA bumi bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, pada Rabu (23/7) pukul 21.06 WITA, mengakibatkan tiga rumah warga mengalami kerusakan.
BMKG mencatat sebanyak 11 gempa susulan terjadi setelah gempa utama bermagnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Poso, Sulawesi Tengah, Kamis (24/7) malam.
GEMPA bumi berkekuatan magnitudo 5.0 mengguncang Kabupaten Pangandaran, terjadi Senin (9/6) sekitar pukul 23.55 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved