Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Bantuan pangan yang digelontorkan Pemkab Banyumas, Jawa Tengah bersama Bulog sangat membantu masyarakat bawah. Apalagi, Bulog juga menyediakan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP).
Salah seorang warga penerima bantuan pangan, Rumiyati, mengatakan sangat membantu keluarganya karena ada bantuan pangan. "Saya mendapatkan bantuan 20 kilogram (kg) beras dan sangat bermanfaat. Apalagi saat sekarang harga beras di pasaran agak tinggi,"katanya di sela-sela kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo.
Dalam acara tersebut Bulog Banyumas bersinergi dengan Kodim 0701 Banyumas mengikuti kegiatan daring yang dihadiri Komandan Kodim 0701 Banyumas Letkol Arm Ida Bagus Adi Purnama dan Pemimpin Cabang Bulog Banyumas Prawoko Setyo Aji.
Warga lainnnya Sutini mengatakan bahwa beras yang diterimanya kualitasnya baik. Ia juga berharap supaya program seperti ini berlanjut untuk meringankan beban masyarakat. "Program ini sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari,"katanya.
Sedangkan untuk kegiatan GPM, Bulog mennyediakan beras SPHP dengan harga yang terjangkau. Harga yang ditawarkan lebih murah jika dibandingkan dengan harga eceran tertinggi (HET).
"Kami menggelar GPM dengan menyediakan beras murah dengan harga per kg Rp11.400 atau dibawah HET yang mencapai Rp12.500 per kg,"kata Prawoko.
Prawoko mengatakan bakal menyalurkan bantuan beras sebanyak 20 kilogram per keluarga untuk 222.907 penerima selama Juni dan Juli.
“Bantuan ini merupakan bagian dari stimulus ekonomi dari pemerintah pusat, sekaligus menjaga daya beli masyarakat serta menstabilkan harga beras di pasaran,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengatakan bahwa penyaluran bantuan ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang mengalami kerawanan pangan. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh elemen dalam mengatasi persoalan pangan dan kemiskinan.
“Bantuan ini bukan soal jumlahnya, tapi wujud nyata dari semangat gotong royong. Kita ingin membantu masyarakat yang tinggal di daerah rawan pangan, dengan angka stunting tinggi dan tingkat kemiskinan yang masih besar,”katanya.
Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Banyumas, Arif Sukmo Buwono, dalam laporannya menyebutkan, alokasi Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) tahun 2025 mencapai 70 ton beras. Sebanyak 60 ton akan digunakan untuk bantuan pangan kepada 1.500 keluarga di 30 desa, masing-masing menerima 10 kilogram beras selama empat bulan. Sementara 10 ton sisanya disiapkan untuk penanganan bencana.
Penerima bantuan meliputi keluarga miskin, rumah tangga berisiko stunting, korban bencana, serta mereka yang belum menerima bantuan dari program CPP pusat. (H-1)
Camat Silaen Tumpal Panjaitan mengungkapkan pihaknya ditugaskan pemerintah untuk memfasilitasi pendistribusian beras bantuan.
Masyarakat yang menerima tersebut berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang setiap bulannya diperbaharui.
Seluruh proses dilakukan untuk menjamin mutu pangan yang diterima masyarakat. Selain menjaga kualitas, pendistribusian bantuan juga diawasi agar tepat sasaran.
Bantuan yang diberikan berupa beras kualitas medium sebanyak 10 kilogram per keluarga penerima manfaat (KPM), dan akan disalurkan secara bertahap sesuai dengan jadwal dari pemerintah pusat.
SEBANYAK 72 ribu keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai menerima bantuan pangan berupa beras untuk masa penyaluran Juni-Juli tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved