Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Bangga! Karya Warga Binaan Lapas Garut Diekspor ke Prancis dan Korea Selatan

Media Indonesia
16/7/2025 20:35
Bangga! Karya Warga Binaan Lapas Garut Diekspor ke Prancis dan Korea Selatan
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI meninjau Ruangan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Garut(Doc ist)

PRODUK-produk unggulan karya warga binaan Lapas Kelas IIA Garut, Jawa Barat, ini berhasil menembus pasar internasional.

Hal tersebut langsung menjadi sorotan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan RI, Agus Andrianto yang baru baru ini meninjau langsung Ruangan Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIA Garut, Rabu (16/7)

Salah satu produk yang paling mencuri perhatian adalah tirai dan coir shade (layar peneduh) berbahan serabut kelapa yang telah diekspor ke Prancis.

Agus Andrianto menyampaikan dukungannya terhadap upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas produk warga binaan untuk diekspor ke luar negeri.

"Bagus juga ini sampai diekspor ke Eropa ya. Tolong optimalkan karya-karya warga binaan untuk diekspor, tidak hanya tirai serabut kelapa. Coba nanti kita cari lagi potensi apa saja yang bisa kita ekspor, mungkin kopi atau apa yang khas dari sini," ujarnya.

Agus memuji kreativitas dan hasil karya warga binaan yang telah berhasil menembus pasar internasional. Produksi terus digalakkan di seluruh Lapas dan Rutan di bawah pembinaan Ditjen Pemasyarakatan RI.

"Produk ini bahan-bahannya dari Lapas Ciamis, Cirebon, dan Sumedang, jadi saya minta untuk terus ditingkatkan, dan diintegrasikan. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan hingga ke luar lapas dan Rutan," jelasnya.

Kepala Lapas Kelas IIA Garut, Rusdedi, mengungkapkan bahwa dari produk tersebut diekspor ke Prancis dan Korea Selatan, pihaknya bisa memberikan penghasilan bagi warga binaan yang turut dalam proses produksi. Lapas menggandeng pihak ketiga untuk penyedia bahan mentah dan penyalur hasil produksinya.

"Jadi selama ada di dalam lapas mereka produktif, ada penghasilan yang bisa digunakan untuk kehidupan sehari-hari di lapas, tidak membebani keluarga bahkan bisa membekali keluarga bila ada yang datang berkunjung dan bisa menabung," ungkap Rusdedy.

Kegiatan ini juga berdampak positif bagi Lapas sebagai institusi pembina. Tugas pembinaan kemandirian berjalan optimal dengan pemberian upah bagi warga binaan.

"Selain itu, dari hasil karya warga binaan ini kami juga bisa menyumbangkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP)," pungkasnya.

Dengan demikian, program ini tidak hanya membantu warga binaan meningkatkan keterampilan dan penghasilan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi negara. (Adv)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi
Berita Lainnya