Kecelakaan Boat Anggota DPRD, 17 Penumpang Ditemukan Selamat, 1 Belum Ditemukan

SETELAH hampir 24 jam pencarian intensif, sebanyak 17 penumpang boat yang terbalik di Selat Sipora, Mentawai, berhasil ditemukan dalam keadaan selamat. Satu orang lainnya, atas nama Jhon Guter Saleleubaja, masih dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai, Rudi mengatakan para penumpang ditemukan di dua lokasi berbeda, yaitu 10 orang terdampar di Pulau Gulgulup dekat Sikakap dan 7 orang lainnya ditemukan di kawasan Mapinang Utara.

“Alhamdulillah, 17 orang sudah ditemukan selamat. Mereka dalam kondisi trauma, namun secara umum stabil dan kini dalam perjalanan ke RSUD Mentawai di Tuapejat,” kata Rudi, Selasa (15/7)

Tim SAR menemukan para korban pada Selasa pagi sekitar pukul 06.00 WIB. Informasi penemuan diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan sekitar pukul 08.30 WIB. Saat ini, KN SAR Ramawijaya 240 milik Basarnas tengah membawa seluruh korban selamat ke Tuapejat untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.

Kecelakaan terjadi pada Senin, (14/7) pukul 11.00 WIB, saat boat sepanjang 12 meter bermesin 40 PK itu berlayar dari Sikakap menuju Tuapejat. Cuaca buruk dan gelombang tinggi diduga menjadi penyebab utama kecelakaan yang terjadi sekitar 6–7 km dari bibir pantai Mapinang Utara.

Boat tersebut mengangkut 18 orang penumpang yang terdiri dari sejumlah pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota DPRD Mentawai, dan awak kapal.

Sebelumnya, hanya 6 orang dilaporkan selamat dan 11 lainnya dinyatakan hilang. Namun dengan penemuan terbaru, hanya satu korban yang kini masih dalam pencarian.

Operasi pencarian melibatkan 28 personel gabungan dari Basarnas, Polres, dan Lanal, menggunakan dua kapal yakni KN SAR Ramawijaya dan longboat Pemda. Pencarian difokuskan di area perairan Selat Sipora, khususnya antara Katiet dan Mapinang, mengikuti pengakuan korban yang sempat terombang-ambing di sana sebelum berhasil menyelamatkan diri.

Namun pencarian menghadapi tantangan besar, seperti gelombang laut yang mencapai 1 hingga 2,5 meter, serta terbatasnya peralatan, seperti drone pemantau udara yang tidak tersedia.

“Kami akan terus menyisir area hingga korban terakhir ditemukan. Fokus utama kami adalah keselamatan dan memastikan semua korban kembali ke keluarga,” tegas Rudi.

Hingga saat ini, belum dirilis secara lengkap daftar penumpang yang ditemukan selamat maupun yang masih dicari. Namun pihak berwenang memastikan seluruh korban akan diidentifikasi dan dirawat sesuai prosedur. Pihak keluarga diminta untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi yang dikeluarkan oleh Basarnas dan Pemkab Mentawai. (E-2)