Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Tiga Bandara di NTT Tutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi

Palce Amalo
18/6/2025 12:42
Tiga Bandara di NTT Tutup Imbas Erupsi Gunung Lewotobi
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.(MI/Palce Amalo)

Tiga bandara di Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup menyusul erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur.

Tiga bandara yang tutup yakni Bandara Soa di Kabupaten Ngada, Bandara Frans Seda di Kabupaten Sikka dan Bandara Haji Hasan Aroeboesman di Kabupaten Ende.

Manajer Operasi AirNav Indonesia Cabang Kupang, Frisdian Noor Hayati mengatakan penutupan tiga bandara ini mulai berlaku Rabu (18/6) pukul 07.42 Wita sampai 19 Juni pukul 06.00 Wita.

Menurut Frisdian, penutupan tiga bandara itu diputuskan dalam rapat yang dipimpin Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV, dan dihadiri seluruh kepala bandara udara di NTT, seluruh pimpinan AirNav Indonesi dan pihak airlines. 

Dari penyampaian kepala bandar udara di wilayah NTT dalam rapat tersebut, lanjut Frisdian, mereka masih melakukan uji abu vulkanik di bandara menggunakan metode papper test. Apabila kertasnya terdapat abu vulkanik berarti positif (abu vulkanik). Mereka langsung memasukan permohonan untuk diterbitkan Notice To Airmen (Notam) bandara ditutup.

Sebaliknya, jika hasilnya negatif abu vulkanik, bandara akan melanjutkan operasionalnya. "Hasilnya di tiga bandara tersebut positif terdapat abu vulkanik sehingga dikeluarkan Notice To Airmen," jelasnya.

Untuk bandara lainnya masih menunggu perkembangan seperti Bandara Gewayantana di Flores Timur yang dekat ke Gunung Lewotobi malah negatif abu vulkanik.  

Di tempat terpisah, Humas Bandara El Tari Kupang I Gusti Ngurah Yudi Saputra mengatakan penutupan tiga bandara tersebut berdampak terhadap 10 penerbangan. "Hingga pukul 12:00 Wita terdapat 10 penerbangan yang terdampak semburan abu vulkanik Gunung Lewotobi," ujarnya.

Penerbangan yang terdampak terdiri dari Wings Air rute Kupang ke wilayah Maumere, Ende, Bajawa, dan Ruteng dan dua  penerbangan Susi Air dari dan ke Pulau Sabu.

Sementara itu, Stasiun Meteorologi Sultan Hasanuddin Makassar melaporkan, ketinggian abu vulkanik Gunung Lewotobi yang meletus pada Selasa (17/6) sore, bergerak ke barat dengan kecepatan 25 knot dan intensitasnya mengalami peningkatan dengan ketinggian 53.000 feet. 

Ketinggian abu vulkanik tersebut masih sama seperti laporan pada 17 Juni pukul 18.30 Wita, kecuali kecepatannya berubah dari sebelumnya 35 knot menjadi 25 knot. Adapun status Gunung Lewotobi Laki-Laki telah ditingkatkan dari sebelumnya level III atau siaga menjadi level IV atau awas. (E-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya