Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Gunung Lewotobi Laki-laki Berstatus Awas, Masyarakat Diminta Waspada

Insi Nantika Jelita
18/6/2025 10:12
Gunung Lewotobi Laki-laki Berstatus Awas, Masyarakat Diminta Waspada
Gunung Lewotobi Laki-Laki erupsi.(Kementerian ESDM)

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Level IV (Awas) dari sebelumnya Level III (Siaga). Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid menjelaskan peningkatan status ini mulai berlaku sejak, Selasa 17 Juni 2025 pukul 15.00 Wita.

"Berdasarkan hasil analisis visual dan instrumental menunjukkan aktivitas Gunung Api Lewotobi Laki-Laki meningkat, dari Level III Siaga menjadi Level IV Awas", ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/6). 

Wafid mengungkapkan peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Api Lewotobi Laki-Laki terlihat jelas dari data kegempaan yang terus meningkat signifikan. Tak hanya itu, data deformasi tiltmeter dan GPS juga menunjukkan indikasi inflasi, begitu juga dengan data InSAR yang selaras dengan data tersebut, yang menunjukkan anomali inflasi. Hal ini menandakan adanya tekanan dari dalam tubuh gunung api yang dapat berpotensi menjadi erupsi.

"Rata-rata kejadian gempa vulkanik dalam per hari hanya 8-10 kejadian namun pada tanggal 17 Juni 2025 terdapat 50 kejadian hanya dalam kurun waktu 2 jam", papar Wafid.

Dia menambahkan dari data kegempaan dari tanggal 16-17 Juni 2025 pukul 14.00 WITA yakni 5 kali gempa embusan, 18 kali tremor non harmonik, 3 kali gempa low frequency, 3 kali gempa hybrid, 52 gempa vulkanik dalam, dan 7 kali gempa tektonik jauh.

Sebagai antisipasi situasi ini, Wafid mengimbau masyarakat mewaspadai wilayah rawan bencana, khususnya di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, seperti di Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen. Warga setempat diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 km dan sektoral barat daya-timur laut 8 km dari pusat erupsi, serta tetap tenang dan mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

"Masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar apabila terjadi hujan lebat," ucapnya. 

Kemudian, warga yang terdampak hujan abu juga dianjurkan menggunakan masker atau penutup hidung dan mulut untuk melindungi saluran pernapasan.(E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya