Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Sayur Basi, Program MBG di Tasikmalaya Diganti Snack

Kristiadi
16/6/2025 16:33
Sayur Basi, Program MBG di Tasikmalaya Diganti Snack
Koordinator program makan bergizi gratis (MBG) SMPN 1 Singaparna, Anwar Kurniawan, menu makanan yang diberikan kepada anak didiknya diganti dengan makanan ringan setelah beberapa hari lalu ada menu tercium basi berasal dari sayuran sehingga mereka takut ke(Kristiadi/MI.)

PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) yang diterapkan di sekolah pada jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMA di Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat terpaksa diganti dengan makanan ringan atau snack. Itu  lantaran para siswa bosan dan ditemukan menu sayuran basi.

Uci Susilawati, 40, warga Desa Cipakat, Singaparna mengatakan, program makan bergizi gratis (MBG) pada jenjang SDN selama ini sering menemukan salah satu menu sayuran tidak layak konsumsi lantaran basi, karena menu makanan yang dibagikan siang dan jarang memakannya hingga dibawa pulang. Akan tetapi, anak sekolah sekarang juga bosan karena menu dan rasanya hambar.

"Makanan memang dikasih pada siang, tapi jarang dimakan dan sekarang ini seringnya dibawa pulang ke rumah. Namun, selama ini banyak dikeluhkan oleh para siswa SMP yang mana mereka menganggap makanan MBG tidak enak hingga terdapat buah yang disajikan kecut dan untuk sekarang diganti dengan snack (makanan ringan)," katanya, Senin (16/6).

Hendra, seorang siswa SMPN 1 Singaparna mengatakan, program makan bergizi gratis di sekolahnya yang diberikan beberapa kali sudah bosan dan rasanya tidak enak meski selama ini lebih memilih membeli makanan di luar. Namun, pembagian makanan yang diberikan terlalu siang sekitar pukul 11.00 WIB dan teman-teman sekelasnya memilih makan di luar, karena menu yang disajikan salah satunya buah jeruk sering kecut.

"Saya jarang makan menu MBG yang telah diberikan sekolah, karena datangnya siang hingga menu makanan tidak enak di makan dan lebih baik makan di luar. Akan tetapi, menu makanan yang disajikan berupa buah jeruk kecut dan kami meminta agar menu yang disajikan lebih baik makanan ringan," ujarnya.

Sementara itu, koordinator program makan bergizi gratis (MBG) SMPN 1 Singaparna, Anwar Kurniawan mengatakan, makanan yang disediakan untuk penerima manfaat berjumlah 1.052 siswa dan makanan yang diberikan sekitar pukul 10.00 WIB tidak habis dikonsumsi hingga sisa makanan bagikan kepada warga setempat. Namun, beberapa hari lalu, kata dia, ada menu makanan basi berasal dari sayuran. Sekolah pun khawatir apabila terjadi keracunan sehingga makanan tersebut tidak dimakan.

"Kami sempat mengadu kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) supaya menu makanan bagi penerima manfaat di sekolahnya diganti dengan makanan ringan (snack) berupa susu, roti, telur, buah apel atau pisang. Karena, adanya temuan menu basi membuat anak-anak tidak mau makan dan mereka juga sudah bosan lantaran tidaak ada rasanya," pungkasnya. (H-4)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya