Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
NILAI kerugian akibat berbagai bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat, ditaksir mencapai Rp1,3 miliar. Besaran kerugian itu berasal dari 125 kejadian bencana kurun lima bulan terakhir.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, menuturkan berdasarkan aggregate yang tercatat pada aplikasi Sistem Elektronik Data Bencana (Si Edan), secara akumulasi nilai kerugian bencana pada periode Januari-Mei tahun ini sebesar Rp1.370.650.000.
Taksiran nilai kerugian itu didasarkan pada hasil asesmen yang terdampak, antara lain bangunan rumah, fasilitas umum dan sosial, tempat ibadah, lahan pertanian, dan lainnya.
"Hasil pendataan, diperoleh catatan nilai kerugian akibat bencana pada periode Januari-Mei tahun ini lebih kurang Rp1,3 miliar," kata Novian, Minggu (15/6).
Nilai kerugian terbesar berasal dari cuaca ekstrem yang ditaksir mencapai Rp1.009.750.000. Disusul kemudian nilai kerugian dari tanah longsor sebesar Rp202.000.000, banjir Rp77.800.000, kebakaran permukiman Rp58 juta, dan angin puting beliung Rp23.100.000.
Dari 125 kali kejadian, cuaca ekstrem dan banjir cukup mendominasi. Masing-masing terjadi 52 kali bencana. Sementara tanah longsor sebanyak 13 kali kejadian, kebakaran permukiman 5 kali, dan angin topan 3 kali.
Bencana mengakibatkan 179 unit bangunan rumah rusak. Rinciannya, 2 unit rusak berat, 8 unit rusak sedang, dan 169 unit rusak ringan. Akibat bencana, luas lahan terdampak mencapai 2.200 hektare. Sebanyak
138 kepala keluarga atau 162 jiwa terdampak.
Novian mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana. Meskipun saat ini status siaga bencana hidrometeorologi sudah berakhir, tapi kewaspadaan harus tetap ditingkatkan.
"Hujan masih terjadi meskipun intensitasnya ringan hingga sedang. Tapi kita harus tetap waspada. Kami juga tengah bersiap siaga menghadapi potensi kemarau," pungkasnya. (E-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved