Headline
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
BANGSA ini punya pengalaman sejarah sangat pahit dan traumatis perihal kekerasan massal, kerusuhan sipil, dan pelanggaran hak asasi manusia
CUACA ekstrem masih berpotensi di tiga daerah di Jawa Tengah Selasa (10/6), di tengah kondisi sebagian kawasan di 18 daerah akan memasuki musim kemarau pada dasarian II (tanggal 11-20) pada pertengahan Juni 2025.
Pada pagi cuaca cerah dan berawan, namun memasuki siang, sore hingga awal malam pada umumnya berawan, hujan ringan-sedang turun tidak merata di daerah Jawa Tengah terutama di kawasan pegunungan, dataran tinggi, Pantura dan Jawa Tengah bagian selatan.
Cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan sambaran petir masih berpotensi di tiga daerah Kudus, Jepara dan Kajen, sehingga diminta untuk tetap waspada terhadap bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor, banjir dan angin puting beliung.
"Daerah di Jawa Tengah masih diwarnai hujan ringan-sedang, meskipun ada beberapa daerah diguyur hujan sedang-lebat," kata Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Agus Triyono Selasa (10/6).
Hujan sedang-lebat berpeluang mengguyur 14 daerah di Jawa Tengah, menurut Agus Triyono, yakni Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Mungkid, Boyolali, Karanganyar, Temanggung, Slawi, Magelang, Bumiayu, Majenang dan Ambarawa. "Daerah selebihnya hanya hujan ringan," imbuhnya.
Angin bertiup dari arah timur ke selatan dengan kecepatan 5-25 kilometer per jam, ungkap Agus Triyono, suhu udara berkisar 19-33 derajat celcius dan kelembaban udara berkisar 60-95 persen, sedangkan ketinggian gelombang di perairan utara 0,1-1,25 meter serta di perairan selatan Jawa Tengah 1,25-2,5 meter.
Sementara itu Analis Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Zauyik mengungkapkkan bahwa sebagian daerah di Jawa Tengah akan masuk musim kemarau pada dasarian II (tanggal 11-20) pada pertengahan Juni 2025, sehingga diminta warga untuk melakukan antisipasi dengan pengelolaan air dan memilih varitas tanaman.
Menurut Zeuyik meskipun diprediksi mengalami musim kemarau yang tidak begitu kering pada tahun ini, namun wilayah Jawa Tengah bakal mengalami musim kemarau sedikit di atas normal atau lebih basah.
Deterministik curah hujan dasarian I (tanggal 1-10) Juni sampai 1 Juli 2025, demikian Zeuyik, secara umum berada pada kategori rendah (0-50 mm/dasarian), tetapi prediksi tersebut tidak berlaku di sebagian wilayah Jawa Tengah bagian tengah yang berada pada kategori menengah (51-100 mm/dasarian).
Sedangkanprediksi probabilitas curah hujan dasarian I Juni 2025, ungkap Zeuyik, secara umum berpeluang di atas 70 persen pada kategori rendah (di bawah 50 mm/dasarian) berlaku untuk wilayah tengah Jawa Tengah pada kategori menengah (51-150 mm/dasarian).
Daerah di Jawa Tengah masuk musim kemarau pertengahan Juni 2025 yakni sebagian daerah Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Purbalingga, Banjarnegara, Batang, Temanggung, Magelang, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Grobogan, Karanganyar, Wonogiri dan Pekalongan.
Hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di beberapa daerah dengan status siaga.
BMKG memperingatkan adanya potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Sementara itu, bibit siklon tropis 93W di timur Filipina berpotensi persisten dengan arah gerak ke barat laut, membawa dampak di wilayah timur Indonesia.
Banjir monsun telah menyapu bersih seluruh desa, memicu tanah longsor, dan menyebabkan banyak orang hilang.
Sejumlah wilayah diprediksi mengalami kondisi berawan, hujan ringan, hujan sedang, hingga hujan disertai petir, pada Rabu, 20 Agustus 2025.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kepulauan Riau mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem pada Selasa (19/8).
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meminta warga tetap menjaga situasi kondusif dan tidak terprovokasi.
Puluhan hektare lahan bekas terdampak banjir air laut pasang (rob) di Kota Pekalongan juga dikembalikan menjadi lahan sawah.
Provinsi terbaik bukan soal medali, tapi konsistensi. Jawa Tengah unggul di 11 indikator pembangunan
TIM SAR gabungan berhasil mengevakuasi seorang pendaki asal Jakarta yang mengalami hipotermia saat mendaki Gunung Slamet melalui jalur Bambangan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
PEMERINTAH bakal memperkuat infrastruktur di Dieng, Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY mendukung agar pencukuran rambut gimbal Dieng diusulkan sebagai warisan budaya dunia UNESCO.
Tercatat,di Purbalingga, Jawa Tengah, sebanyak 8.691 anak pada jenjang SD/MI, SMP/MTs, hingga pendidikan kesetaraan belum atau tidak lagi melanjutkan sekolah
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved