Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Awas, Jalur Pantura Semarang-Demak Terendah Rob dan Licin

Akhmad Safuan
08/6/2025 13:40
Awas, Jalur Pantura Semarang-Demak Terendah Rob dan Licin
Banjir rob kembali merendam Jalur Pantura Semarang-Demak Minggu (8/6) hingga menimbulkan antrean panjang.(MI/Akhmad Safuan)

HATI-hati dan waspada saat melintas di Jalur Pantura Semarang-Demak terutama memasuki Sayung, Kabupaten Demak. Selain masih terendam banjir rob sejak lebih dari sebulan lalu, ruas jalan tersebut mulai ditumbuhi lumut hingga licin dan rawan kecelakaan.

Pemantauan Media Indonesia, Minggu (8/6), banjir rob merendam Jalur Pantura Semarang-Demak dengan ketinggian 10-30 centimeter. Kondisi jalan juga sangat licin akibat mulai ditumbuhi lumut hingga membahayakan kendaraan yang melintas terutama pengguna sepeda motor. Akibat kendaraan hanya berani berjalan perlahan, kemacetan panjang tidak dapat terhindarkan.

"Kendaraan melintas harus hati-hati dan waspada terutama pengguna sepeda motor. Jalan di Pantura di Kecamatan Sayung, Demak terendam banjir rob dan licin akibat sudah berlumut," kata Nur Hasyim,53, warga Tugu, Kecamatan Sayung, Demak.

Hal serupa juga diungkapkan Warisan,50, warga Kudus yang melintas menggunakan sepeda motor. Akibat jalan terendam dan licin tersebut membuat beberapa pengendara hampir jatuh saat melintas di jalan di Kecamatan Sayung tersebut. "Perlu ekstra hati-hati apalagi harus sering berhenti karena lalulintas tersendat," ujarnya.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik, dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Suprapto mengatakan berbagai upaya penanganan banjir akibat air laut pasang (rob) terus  dilakukan. Namun mengingat banyaknya volume air yang merendam untuk beberapa kawasan sulit untuk menyusut seperti di Jalur Pantura Semarang-Demak itu.

"Kita telah melakukan pompanisasi di Desa Sayung dan Desa Kalisari dengan mengerahkan pompa portable dan rumah pompa yang ada, sehingga secara bertahap sudah mulai surut dengan ketinggian 5-30 centimeter,"  ujar Suprapto.

Namun khusus untuk di jalur Pantura dan sejumlah desa lainnya, ungkap Suprapto, kondisi lebih sulit karena banjir rob datang secara langsung langsung dari luar melalui bibir pantai di Demak. "Berapapun dikerahkan pompa di sana tidak akan mampu menurunkan volume rob yang sudah lebih sebulan merendam," tuturnya.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi sebelumnya mengungkapkan upaya penanganan banjir rob di Demak terus dilakukan, normalisasi sungai merupakan salah satu upaya saat ini. Namun untuk penanganan jangka panjang adalah pembangunan tanggul laut yang kini sedang digodok baik itu pemerintah daerah, provinsi dan pusat.

"Bulan Januari mendatang tanggul laut yang kini masih dalam proses pembangunan akan difungsikan, sehingga diharapkan akan mengatasi rob di daerah Sayung, Demak tersebut,' tambahnya. (E-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya