Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Sekaligus Silaturahim, Warga Korban Lumpur Lapindo Salat Idul Adha di Seberang Tanggul

Heri Susetyo
06/6/2025 10:56
Sekaligus Silaturahim, Warga Korban Lumpur Lapindo Salat Idul Adha di Seberang Tanggul
Salat Idul Adha di bibir tanggul Lumpur Lapindo.(MI/Heri Susetyo)

RATUSAN warga eks korban lumpur Lapindo menjalankan salat Idul Adha 1446 Hijriah, di seberang tanggul penahan lumpur Desa Jatirejo, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (6/6). Momen ini juga dijadikan ajang silaturahim, karena mereka saat ini tinggal terpisah di desa berbeda. Bahkan, banyak dari mereka yang di Kabupaten Pasuruan. 

Kegiatan salat Idul Adha warga bekas korban lumpur Lapindo, diselenggarakan di halaman Masjid Nurul Azhar, Desa Jatirejo. Lokasi tersebut sebenarnya sudah menjadi milik negara, karena sudah mendapatkan uang ganti rugi dari uang APBN. 

Namun, keberadaan masjid Nurul di sana masih aktif digunakan, termasuk pelaksanaan salat Idul Adha tahun ini. Warga yang menjalankan salat Idul Adha ini, juga dari berbagai desa berbeda, bahkan dari Kabupaten Pasuruan, Malang, Surabaya, dan Mojokerto. 

Mereka yang dulu tinggal satu desa, sudah berpindah baik karena direlokasi maupun pindah secara mandiri ke tempat berbeda. Maka kegiatan ibadah salat Idul Adha, sekaligus dimanfaatkan warga untuk bersilaturahmi. 

"Saya sekarang tinggal di Pasuruan tapi setiap kegiatan salat ied pasti ke sini," kata Suwarni. 

Pembina Yayasan Nurul Azhar M Mirdasy mengatakan, kegiatan ini digelar rutin setiap tahun sebagai bentuk temu kangen antarwarga korban lumpur.

“Ini bukan sekadar salat Id, tapi ajang mempertemukan kembali warga lama. Banyak dari mereka yang kini tinggal di kota lain, tapi setiap tahun selalu menyempatkan datang,” kata Mirdasy. 

Kegiatan ini, kata Mirdasy, sekaligus menjadi pengingat bahwa tragedi lumpur Lapindo belum sepenuhnya hilang dari ingatan para korban. Menurutnya, meskipun sudah puluhan tahun, rasa kehilangan itu masih terasa. Lewat kegiatan seperti ini, mereka bisa menjaga silaturahmi dan semangat persaudaraan. 

Salat Idul Adha ini dengan katib Ustaz Rafi Ardiansah Naim. Dalam khutbahnya, Ustaz Rafi meminta jemaah untuk meneladani kurban Nabi Ibrahim. 

“Idul Adha bukan hanya seremonial. Ini pelajaran spiritual untuk tunduk sepenuhnya pada perintah Allah. Nabi Ismail AS dengan ikhlas rela dikorbankan. Dari sini kita belajar mengalahkan ego dan tidak membesarkan diri sendiri,” kata Ustad Rafi

Pada Idul Adha tahun ini, juga ada hewan kurban, dari warga yang kebanyakan bekas korban lumpur Lapindo. Terdiri dari lima ekor sapi dan seekor kambing. (HS/E-4)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya