Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Pengelolaan Dana Perkebunan (BPDP) bekerja sama dengan PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute) menyelenggarakan pelatihan peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di Provinsi Kalimantan Timur, sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan industri kelapa sawit yang lebih profesional, inklusif, dan berkelanjutan. Kegiatan tersebut akan berlangsung selama lima hari, dimulai sejak Senin (19/5) hingga Jumat (23/5) mendatang di Golden Tulip Balikpapan Hotel & Suites, Kalimantan Timur.
“Kami berkomitmen untuk mendorong percepatan sertifikasi ISPO, khususnya bagi petani rakyat. Target awal kami adalah sepuluh Gapoktan atau KUD harus bisa mendapatkan sertifikasi tersebut," kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Paser Provinsi Kalimantan Timur Djoko Bawono dalam sambutannya.
Djoko Bawono juga hadir untuk membuka dan meresmikan secara langsung pembukaan kegiatan pelatihan budidaya kelapa sawit. Ia menyatakan dari pelatihan tersebut dapat menjadi modal bagi investasi yang diharapkan.
"Di sinilah pentingnya investasi dalam SDM, karena perubahan hanya mungkin terjadi jika pelakunya memiliki kapasitas, wawasan, dan kesadaran yang cukup,” ujar Djoko.
Pelatihan tersebut merupakan batch pertama dari rangkaian pelatihan yang dirancang secara berkelanjutan dan sistematis, sebagai bagian dari strategi nasional dalam memperkuat daya saing industri sawit Indonesia melalui pendekatan wawasan lingkungan.
Mengusung metode pembelajaran yang interaktif, aplikatif, dan menyenangkan, pelatihan tersebut dirancang untuk memberikan pemahaman komprehensif mengenai prinsip-prinsip dasar keberlanjutan dalam budidaya kelapa sawit.
Total sebanyak 122 peserta yang merupakan petani swadaya kelapa sawit Kabupaten Paser mengikuti kegiatan dengan penuh antusias dan semangat peningkatan pemahaman untuk dapat segera diaplikasikan di kebun kelapa sawit.
Peserta mendapatkan materi terkait praktik budidaya sawit berkelanjutan, pengelolaan lingkungan, keselamatan kerja, serta standar-standar nasional dan internasional yang relevan.
Direktur utama PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute), Sumarna, yang turut memberikan sambutan dalam pembukaan acara tersebut, hadir sekaligus memberikan motivasi kepada seluruh peserta. Dalam pidatonya, Sumarna menekankan pentingnya peran SDM lokal dalam membangun industri sawit yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga bertanggung jawab secara sosial dan ekologis.
“Kita tidak bisa membangun industri sawit berkelanjutan tanpa SDM yang berkualitas," tandas Sumarna.
Menurutnya, dengan pelatihan itu pihaknya berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terkait praktik budidaya kelapa sawit yang berkelanjutan dan memenuhi prinsip-prinsip ISPO, sehingga peserta dapat mengimplementasikannya secara langsung di kebun masing-masing. Pelatihan yang diselenggarakan merupakan hasil kolaborasi strategis antara BPDP, Kementerian Pertanian, dan PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute) yang bertujuan mendorong transformasi menyeluruh di sektor perkebunan kelapa sawit.
Sinergi antar lembaga ini diharapkan menjadi katalisator perubahan dalam menciptakan industri sawit nasional yang tangguh, adaptif terhadap tantangan global, dan selaras dengan target-target pembangunan berkelanjutan (SDGs). Selain sesi materi di kelas, para peserta juga mengikuti kegiatan praktek lapangan yang dilaksanakan di perkebunan milik PT Alam Jaya Persada.
Dalam praktik itu, peserta secara langsung mempelajari teknik budidaya kelapa sawit berkelanjutan, mulai dari identifikasi pohon unggul, teknis budidaya, hingga pengendalian penyakit atau hama kelapa sawit.
Peserta menilai pelatihan itu tidak hanya tepat sasaran, tetapi juga berkualitas dari segi materi, fasilitator, dan pengelolaan acara. Kolaborasi antara BPDP dan PT Forestcitra Sejahtera (Mutu Institute) dinilai sangat efektif dalam menyelenggarakan kegiatan yang berdampak nyata bagi para pekebun kelapa sawit. Melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan dapat menjadi pelopor pekebun sawit, menerapkan praktik-praktik terbaik, serta membagikan pengetahuan kepada rekan-rekan sejawat di lapangan.
Dengan SDM yang lebih kompeten dan berwawasan lingkungan, diharapkan industri kelapa sawit Indonesia dapat terus berkembang secara berkelanjutan, adil, dan inklusif. Kegiatan ini menandai langkah konkret menuju masa depan industri sawit nasional yang lebih hijau, unggul, dan berdaya saing global. (MT/E-4)
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi profesional di bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Indonesia, khususnya untuk sektor industri yang berisiko tinggi.
Professional development menjadi program unggulan dengan memberikan beragam workshop yang dibutuhkan guru.
Kegiatan mengusung tema Mewarnai Hidup, Mencerahkan Indonesia ini dilaksanakan gotong royong bersama tim KKN-PPM UGM, karang taruna, perangkat desa, dan masyarakat.
Pelatihan itu dilakukan dalam upaya meningkatkan keterampilan teknisi di sektor perumahan sekaligus memastikan penerapan standar keselamatan kerja.
MENURUT Journal of Cleaner Production (2023), pelatihan profesional yang terstruktur di bidang berkelanjutan dapat meningkatkan efektivitas strategi dekarbonisasi perusahaan hingga 40%.
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved