Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Kota Batam Catat Peningkatan Ekspor Ikan ke Singapura

Hendri Kremer
19/5/2025 22:22
Kota Batam Catat Peningkatan Ekspor Ikan ke Singapura
Kadis Perikanan Batam Yudi Admajianto.(MI/HENDRIKREMER)

KOTA Batam mencatatkan peningkatan signifikan dalam ekspor ikan ke Singapura pada Triwulan I tahun 2025, dengan kenaikan sebesar 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Batam, Yudi Admajianto, mengatakan bahwa volume ekspor ikan selama Januari hingga Maret 2025 mencapai 1.571,36 ton, dengan nilai total mencapai Rp69,7 miliar. 

“Jumlah ekspor meningkat 7,5% dari tahun 2024. Ini disebabkan oleh lonjakan produksi nelayan di sekitar perairan Batam pasca Imlek,” katanya, Senin (19/8).

Dari tiga bulan tersebut, Maret mencatatkan volume ekspor tertinggi, yaitu 558,22 ton dengan nilai Rp24 miliar. Sementara itu, ekspor terendah terjadi pada Januari, yaitu 490,75 ton dengan nilai Rp22,11 miliar.

Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar. Komoditas yang paling banyak diekspor terdiri dari ikan bernilai tinggi seperti kerapu, kakap, tenggiri, dan dingkis, serta hasil laut lainnya seperti udang vaname, sotong, dan lobster.

“Yang paling stabil sepanjang tahun adalah kerapu dan kakap. Sementara ikan dingkis biasanya banyak saat musim Imlek karena harganya yang naik,” ujarnya.

Mayoritas komoditas perikanan Batam berasal dari tangkapan nelayan tradisional yang tersebar di pulau-pulau sekitar Batam, seperti Belakangpadang dan Bulang. Perairan dangkal dengan banyak terumbu karang di kawasan ini menjadi habitat ideal bagi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi.

Setelah ditangkap, ikan-ikan tersebut biasanya dikumpulkan oleh pengepul atau agen, yang kemudian mengurus proses perizinan dan karantina sebelum dikirim ke Singapura. 

“Pemeriksaan dilakukan di Pelabuhan Belakangpadang oleh pihak Karantina, Imigrasi, dan Bea Cukai,” tambahnya. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya