Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KOTA Batam mencatatkan peningkatan signifikan dalam ekspor ikan ke Singapura pada Triwulan I tahun 2025, dengan kenaikan sebesar 7,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Batam, Yudi Admajianto, mengatakan bahwa volume ekspor ikan selama Januari hingga Maret 2025 mencapai 1.571,36 ton, dengan nilai total mencapai Rp69,7 miliar.
“Jumlah ekspor meningkat 7,5% dari tahun 2024. Ini disebabkan oleh lonjakan produksi nelayan di sekitar perairan Batam pasca Imlek,” katanya, Senin (19/8).
Dari tiga bulan tersebut, Maret mencatatkan volume ekspor tertinggi, yaitu 558,22 ton dengan nilai Rp24 miliar. Sementara itu, ekspor terendah terjadi pada Januari, yaitu 490,75 ton dengan nilai Rp22,11 miliar.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar. Komoditas yang paling banyak diekspor terdiri dari ikan bernilai tinggi seperti kerapu, kakap, tenggiri, dan dingkis, serta hasil laut lainnya seperti udang vaname, sotong, dan lobster.
“Yang paling stabil sepanjang tahun adalah kerapu dan kakap. Sementara ikan dingkis biasanya banyak saat musim Imlek karena harganya yang naik,” ujarnya.
Mayoritas komoditas perikanan Batam berasal dari tangkapan nelayan tradisional yang tersebar di pulau-pulau sekitar Batam, seperti Belakangpadang dan Bulang. Perairan dangkal dengan banyak terumbu karang di kawasan ini menjadi habitat ideal bagi ikan-ikan bernilai ekonomi tinggi.
Setelah ditangkap, ikan-ikan tersebut biasanya dikumpulkan oleh pengepul atau agen, yang kemudian mengurus proses perizinan dan karantina sebelum dikirim ke Singapura.
“Pemeriksaan dilakukan di Pelabuhan Belakangpadang oleh pihak Karantina, Imigrasi, dan Bea Cukai,” tambahnya. (H-1)
MGM Bosco Logistics meresmikan fasilitas cold storage guna memperkuat infrastruktur logistik dan memastikan kualitas produk perikanan.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan strategis dengan Pemerintah Provinsi Fujian, Tiongkok, guna memperkuat sektor kelautan, perikanan, dan mitigasi bencana kemaritima
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved