Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
JENAZAH Lilie Wijayati Poegiono, 59, salah satu pendaki yang meninggal dunia saat mendaki Carstensz Pyramid atau Puncak Jaya, Papua Tengah, tiba di Rumah Duka Nana Rohana, Kota Bandung Jawa Barat (Jabar) Senin (3/3) malam. Jenazah Lilie diberangkatkan dari Papua menuju ke Jakarta, kemudian diantarkan ke Bandung dengan menggunakan ambulans hingga
akhirnya jenazah tiba di Rumah Duka Nana Rohana sekitar pukul 20.30 WIB.
Setelah tiba di lokasi, jenazah langsung dimasukan ke rumah duka dengan didampingi oleh pihak keluarga dan kerabat dekat, kemudian mendiang Lilie disemayamkan. Di luar rumah duka terlihat sejumlah karangan bunga dari berbagai pihak terlihat berjejer rapi. Sebelumnya, Lilie berangkat atau pamit untuk pergi mendaki pada Minggu (23/2). Namun, berangkat dari rumahnya sejak Sabtu (22/2).
“Lilie sebelumnya sudah sempat meminta izin ke saya. Izinnya sudah lama sebetulnya, karena memang naik ke Puncak Carstensz merupakan
cita-citanya yang belum tercapai. Akhirnya, saya perbolehkan,” ungkap Frigard Harjono, suami Lilie.
Frigard menyebut, Lilie sebelum pergi ke Carstensz sempat melakukan latihan-latihan pendakian di Citatah Kabupaten Bandung Barat sejak tahun lalu, bahkan oleh sang suami diantar untuk latihan. ”Saya perhatikan latihannya sudah baik begitu juga dnegan peralatannya juga sudah oke, hingga kemampuannya cukup. Akhirnya, saya izinkan,” kenang Frigard.
Menurut Frigard mendaki itu memang sudah menjadi hobi dari sang istri sejak SMA, terlebih ketika pergi ke Carstensz itu bersama teman-teman SMA-nya yang memiliki hobi hiking. Namun, pada 1 Maret 2025, dia mengaku mendapatkan informasi terkait kabar duka itu dari teman seangkatan istrinya yang terus memberikan update-update-nya. Lilie meninggalkan suami dan dua anak lelaki. Kedua anaknya itu tak tinggal di Bandung, melainkan di Jepang dan Singapura.
Seperti diberitakan, Lilie dan satu orang teman pendakinya asal Malang, Jawa Timur, Elsa Laksono (60), meninggal dunia saat mendaki ke Puncak Jaya salah satu puncak di Pegunungan Sudirman, Papua Tengah. Lilie sudah menjadi warga Bandung dan tinggal bersama keluarganya di Jalan M. Ramadhan, RT 002 RW 001, Desa Cigereleng, Kecamatan Regol, Kota Bandung.
Lilie dan Elsa sendiri adalah anggota komunitas pendaki lansia Kura-Kura Gunung (KKG) dan alumni SMA Katolik Santo Albertus Malang (SMA Dempo) angkatan 1984.Kepergian keduanya pun membawa duka mendalam bagi sahabat dan keluarga. Pendakian yang mereka lakukan, dimulai pada 26 Februari 2025 dari Bandara Moses Kilangin Timika menuju Base Camp Yello Valley Carstensz dengan helikopter. Mereka menjalani aklimatisasi selama dua hari dan berlatih teknik pendakian sebelum memulai perjalanan ke puncak pada 28 Februari 2025. Pada 1 Maret 2025 malam, cuaca ekstrem melanda dan menyebabkan lima pendaki mengalami hipotermia, termasuk Lilie dan Elsa. (H-4)
DUA pendaki meninggal dunia di Cartenz Pyramid atau Puncak Cartenz di Mimika, Papua Tengah pada Sabtu (1/3) lalu. Dua pendaki itu adalah Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono.
PENYANYI Fiersa Besari berhasil selamat dari maut saat mendaki Puncak Cartenz atau Cartenz Pyramid, Mimika, Provinsi Papua Tengah, pada Jumat (28/2) lalu.
Dua pendaki wanita bernama Lilie Wijayanti Poegiono dan Elsa Laksono meninggal saat mendaki Puncak Jaya, Papua atau Carstensz. SAR mengungkapkan 13 orang lainnya selamat
Saya merasa cocok menggunakan layanan inDrive. Selain layanan yang baik, yang terpenting juga murah
Walikota Bandung menyampaikan apresiasi terhadap dimulainya kembali kegiatan musik bulanan di Bumi Sangkuriang.
BAZNAS melalui program Zmart telah berhasil membantu peningkatan usaha warung kelontong milik Fitri di Kota Bandung. Omzetnya tembus Rp17 juta per bulan.
Kecelakaan hebat sekitar pukul 18.50 WIB itu dipicu akibat truk boks mengalami rem blong saat berjalan di turunan jalan.
Salah satu puncak dari rangkaian kegiatan HAN adalah launching penyerahan Kartu Identitas Anak (KIA) yang dijadwalkan pada 31 Juli 2025.
Maka urgensi relokasi Kantor Imigrasi Kelas I TPI Bandung yang telah berdiri sejak 19 Maret 1983, sangat memerlukan dukungan Gubernur Jabar, Wali Kota Bandung serta instansi terkait.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved