Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
AKSI penangkapan terduga pelaku perampokan mobil di Semarang mendapat perlawanan, tiga anggota Resmob Polda Jawa Tengah terluka dan tiga pelaku perampokan dapat dibekuk bersabar dua barang bukti mobil hasil perampokan milik warga Bandung, Jawa Barat.
Tiga tersangka perampokan sebuah mobil mewah di Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang yakni ARW, 35, warga Perum Griya Tamanmas, Kecamatan Tamantirto, Kabupaten Bantul, GA,35, warga Jalan Cempaka, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, dan IKR, warga Rejosari, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Boyolali tidak berkutik setelah ditangkap tim Resmob Polda Jawa Tengah.
Tersangka perampokan ditangkap petugas Resmob dalam sebuah penggrebekan di Jalan Cempaka, Kelurahan Srondol Wetan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, setelah petugas mendapatkan laporan oleh korban merupakan warga Bandung, Jawa Barat yang mengalami perampokan ketika bertransaksi jual beli mobil sedan mewah.
"Dalam penggrebekan tersebut, pelaku melakukan perlawanan hingga tiga anggota terluka dan kini dirawat di RS Bhayangkara Semarang," kata Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto Selasa (11/2).
Peristiwa perampokan tersebut, menurut Artanto, berawal ketika korban atas nama Cecep Sobana, warga Bandung, Jawa Barat menawarkan mobil sedan mewah arian 2.4 V/AT tahun 2007 melalui media sosial, hingga kemudian dihubungi seseorang diduga komplotan pelaku yang meminati mobil ditawarkan, bahkan pelaku mentransfer uang Rp1 juta sebagai tanda keseriusan dan uang ganti bensin.
Korban tidak merasa curiga melihat keseriusan calon pembeli, ungkap Artanto, kemudian mengirim empat karyawannya untuk mentar mobil di Kota Salatiga pada Minggu (9/2) sekira pukul 02.00 sesuai kesepakatan untuk bertransaksi hingga tersangka mengajak ke Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dengan dalih ingin melakukan setor tunai.
Namun sesampai di lokasi, lanjut Artanto, para korban malah dikepung empat orang yang membawa golok dan diduga senjata api dan langsung mengancam korban serta merampas mobil sedan mewah tersebut kemudian dibawa kabur oleh para tersangka, kemudian korban melaporkan perampokan tersebut ke kepolisian.
Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Dwi Subagio mengungkapkan setelah mendapat laporan tersebut, kemudian menurunkan petugas untuk melakukan penyelidikan hingga dapat menemukan petunjuk adanya komplotan perampok itu masuk Banyumanik, Kota Semarang. "Kami lantas menyusun penangkapan," imbuhnya.
Pada awalnya penangkapan, lanjut Dwi Subagio, anggota di lapangan yang telah melakukan pengepungan memperkenalkan diri sebagai anggota kepolisian dan meminta agar para tersangka menggunakan mobil minibus menyerahkan diri, namun para pelaku melakukan perlawanan dengan menyalakan mobil dan maju mundur berulang kali untuk berusaha kabur.
Hingga akhirnya komplotan tersebut berhasil kabur setelah sejumlah anggota terluka, ujar Dwi Subagio, namun petugas Resmob lain terus melakukan pengejaran hingga dapat menangkap ketiga pelaku setelah sebelumnya juga menabrak kendaraan orang lain. "Saat ini ketiga tersangka kita lakukan pemeriksaan dan dua barang bukti yakni mobil sedan mewah milik korban dan minibus milik pelaku dalam rangka penyidikan," tambahnya.(H-2)
Direktorat Reserse dan Kriminal Umum Polda Jawa Tengah masih menyelidiki dan mendalami keberadaan jaringan komplotan perampok mobil mewah di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved