Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEBANYAK 11 orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Natuna akibat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Midai, Natuna pada Februari 2025.
.Direktur RSUD Natuna, dr. Ari Fajarudi mengatakan sebagian besar pasien adalah anak-anak. Ia menjelaskan bahwa kunci utama menekan kasus penyebaran DBD adalah keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
“Kami melihat pola yang cukup jelas, bahwa pasien dari Midai didominasi oleh anak-anak. Ini menandakan bahwa lingkungan rumah dan sekitar mereka masih menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti. Kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat sangat diperlukan,” ujar dr. Ari Fajarudi, Senin (10/2/2025).
Ancaman DBD di Midai semakin nyata setelah dua anak meninggal akibat penyakit ini dalam dua bulan terakhir, yakni pada Januari dan 9 Februari 2025. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan tenaga kesehatan setempat.
“Orang tua harus lebih sigap dalam mengenali gejala awal DBD. Jangan menunggu sampai kondisi anak memburuk untuk dibawa ke fasilitas kesehatan,” tambahnya.
RSUD Natuna bersama Dinas Kesehatan dan Puskesmas di wilayah terdampak terus melakukan upaya antisipatif, termasuk sosialisasi pencegahan dan pemberantasan sarang nyamuk.
“Kami mendorong masyarakat untuk aktif dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan dan menguras tempat penampungan air agar nyamuk tidak berkembang biak,” kata dr. Ari.
Selain itu, edukasi mengenai bahaya DBD dan cara penanganan dini juga diperkuat di sekolah-sekolah serta komunitas warga agar risiko komplikasi dapat diminimalisasi. Peran aktif masyarakat dalam pengawasan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk akan sangat menentukan keberhasilan dalam menekan angka kasus DBD di Midai.
Dengan meningkatnya kasus, RSUD Natuna mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan jika mengalami demam tinggi, nyeri sendi, dan tanda-tanda khas DBD lainnya. Hanya dengan kerja sama semua pihak, kasus DBD dapat ditekan dan tidak terus bertambah.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. (H-2)
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih mengalami peningkatan. Pada Januari-Oktober tercatat 1.574 kasus DBD dengan lima warga di antaranya meninggal dunia.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih mengalami peningkatan. Tercatat pada Januari-Oktober ada 2.810 kasus DBD dengan delapan orang meninggal dunia.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Jawa Barat, melibatkan peran pelajar di sekolah untuk gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah merebaknya demam berdarah dengue (DBD).
Sejak awal Januari hingga Maret 2025, tercatat 198 kasus DBD di wilayah itu disebabkan musim hujan yang masih terjadi.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti di Kota Depok, Jawa Barat melonjak. Jumlah kasus DBD di Depok hingga Jumat, (27/12) mencapai 4.825 orang.
Rismasari mengatakan bahwa jumlah kasus tersebut belum tentu mereka warga asli Jakarta Pusat. Jumlah tersebut hanya menunjukkan jumlah kasus yang ada terhadap warga yang sakit DBD.
Keterlambatan dalam penanganan dapat berdampak buruk bagi masyarakat dan menambah jumlah korban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved