Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEJUMLAH pemerintah daerah di Pantura Jawa Tengah atasi cepat penanganan bencana banjir yang melanda, meskipun ancaman banjir masih tinggi karena cuaca ekstrem dan air laut pasang (rob) tetap berlangsung namun banjir mulai surut.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (9/2) banjir melanda Kota Pekalongan sejak awal Februari lalu akibat meluapnya Sungai Bremi sudah mulai surut, meskipun belum betul-betul kering karena menyisakan genangan 10-20 centimeter di jalan perkampungan, ratusan jiwa pengungsi di sejumlah titik secara berangsur-angsur mulai kembali ke rumah masing-masing.
Kondisi serupa juga terlihat di Kabupaten Kendal, banjir yang sebelumnya merendam puluhan desa di empat Kecamatan juga terlihat surut, bahkan Kecamatan Patebon tang sebelumnya cukup parah sudah mulai mengering hibgda menyisakan tumpukan sampah dan lumpur, sedangkan di kawasan lain seperti jalur Pantura juga demikian.
Banjir sebelumnya merendam jalur Pantura Kaligawe-Terboyo, Kota Semarang juga mulai surut sehingga membuat arus lalu lintas di ruas jalan nasional itu kembali lancar, meskipun sejumlah kawasan banjir masih terlihat seperti Telogosari, Genuk, Trimulyo, Karangkimpul dan Sawah Besar. "Kita aktifkan seluruh pompa air untuk menurunkan banjir," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Suwarto.
Mengatasi banjir merendam Jalur Pantura, ungkap Suwarto, seluruh pompa diaktifkan untuk mempercepat proses pengeringan seperti empat pompa utama Rumah Pompa Tenggang, dibantu pompa milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juana, pompa tambahan dari BPBD, DPU dan Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Selain di Kaligawe, lanjut Suwarto pompa lainnya juga masih beroperasi di beberapa titik rawan genangan, termasuk di belakang Terminal Terboyo, Gebanganom, Padi Raya dan Kudu termasuk pompa milik Pusdataru dan DPU dikerahkan untuk menjaga kawasan tersebut tetap aman dari genangan air. "Langkah ini diharapkan akan mempercepat proses pengeringan banjir," imbuhnya.
Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid secara terpisah mengaku bersyukur dengan banjir yang telah surut, sehingga 294 warga sebelumnya pengungsi di tiga lokasi yakni Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Mushala Al Munir Tirto dan Masjid Al Ikhlas Sidomulya di Kelurahan Pasir Kraton Kramat sudah mulai kembali ke rumah masing-masing.
Selain secara berangsur-angsur pulang karena banjir hanya menyisakan genangan, ungkap Achmad Afzan Arslan Djunaid, ratusan pengungsi juga diberikan bantuan dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang disalurkan melalui Pemkot Pekalongan, bahkan bantuan ini juga warga diberikan kepada warga terdampak banjir lainnya di Kelurahan Tirto dan Pasir Kraton Kramat.
Bantuan dikucurkan untuk warga terdampak banjir di Pekalongan, menurut Achmad Afzan Arslan Djunaid, sebanyak 1.000 paket, lauk pauk siap saji sebanyak 300 paket, 200 paket family kit, 200 paket kids ware. Selain itu, ada kasur sebanyak 101 lembar, selimut ada 200 lembar, tenda keluarga portable sebanyak 5 Unit, dan 200 paket sandang dewasa.
"Pemkot Pekalongan juga sudah mengajukan ke kementerian untuk segera mungkin mengucurkan anggaran untuk normalisasi dan pembangunan sungai Bremi-Meduri, sehingga kedepan tidak lagi banjir akibat cuaca ekstrem dan rob," ujar Achmad Afzan Arslan Djunaid.
sebanyak 1.000 paket, lauk pauk siap saji sebanyak 300 paket, 200 paket family kit, 200 paket kids ware. Selain itu, ada kasur sebanyak 101 lembar, selimut ada 200 lembar, tenda keluarga portable sebanyak 5 Unit, dan 200 paket sandang dewasa.
Sementara itu Pejabat Sekretaris Daerah Kendal Agus Dwi Lestari mengatakan bahwa untuk penanganan masalah banjir ini, Pemerintah Kabupaten Kendal segera mengucurkan dana belanja tidak terduga (BTT) sebesar Rp2,8 miliar yang dialokasikan ke sejumlah instansi. "Kita akan mengeluarkan dana BTT tersebut dan saat ini masih berproses di kementerian," tambahnya.
Dana BTT tersebut, ungkap Agus Dwi Lestari, dialokasikan ke Dinas PUPR untuk menangani tanggul sungai, perbaikan jalan dan jembatan desa terdampak, juga dialokasikan ke Dinas Pemukiman dan Perumahan Kendal, Dinas Kesehatan dan Dinas Pertanian untuk rehabilitasi lahan dan Dinas Pendidikan untuk perbaikan sejumlah yang rusak akibat banjir lalu (S-1)
Hal itu burtujuan untuk menciptakan solusi berkelanjutan terkait distribusi air bersih yang tetap stabil utamanya di wilayah-wilayah dengan tekanan air rendah.
Teknologi pemantauan cuaca berbasis data real-time digunakan untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi deteksi dini.
Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta melakukan perbaikan pasca pencurian kabel di kolam olakan Underpass Angkasa, Jakarta Pusat yang terjadi pada 12-13 November 2024.
10% dari jumlah pompa permanen (stasioner) untuk pengendalian banjir di wilayah Jakarta Barat rusak akibat sampah celana jins.
Dia mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan, karena hal itu bisa mengganggu aliran pompa air.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved