Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

14 Kecamatan di Temanggung Rawan Bencana Hidrometeorologi

Tosiani
06/2/2025 13:19
14 Kecamatan di Temanggung Rawan Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi di Temanggung(Dok Pemkab Temanggung)

SEBANYAK 14 dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, rawan bencana hidrometeorologi. Ini merupakan bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembaban. Bentuk bencana hidrometeorologi, antara lain berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.

Pelaksana Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto menyebut sebanyak 14 kecamatan rawan bencana tersebut di antaranya Kecamatan Gemawang, Kaloran, Kandangan, Bejen, Tretep, Kledung, dan Pringsurat.

"Di musim hujan ini, masyarakat yang tinggal di daerah lereng atau tebing diminta mewaspadai lingkungan sekitar dan antisipasi terjadi bencana longsor," kata Totok Nursetyanto, Kamis (6/2).

Sebelumnya, bencana tanah longsor sudah terjadi di tebing sungai yang berbatasan dengan ruas jalan nasional Temanggung-Wonosobo, tepatnya di Desa Catgawen, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Tebing setinggi 20 meter dan lebar 25 meter itu mengalami longsor, diduga karena tanahnya labil. Sehingga tidak kuat menahan air hujan maupun air tumpahan dari jalan saat terjadi hujan.

"Apabila masyarakat yang tinggal di daerah lereng atau tebing bisa melihat lokasi sekitar ada rekahan dan segala macam yang berpotensi longsor, lebih baik mengungsi dulu," ungkapnya.(M-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya