Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SEBANYAK 14 dari 20 kecamatan di Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, rawan bencana hidrometeorologi. Ini merupakan bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin, dan kelembaban. Bentuk bencana hidrometeorologi, antara lain berupa kekeringan, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Pelaksana Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Totok Nursetyanto menyebut sebanyak 14 kecamatan rawan bencana tersebut di antaranya Kecamatan Gemawang, Kaloran, Kandangan, Bejen, Tretep, Kledung, dan Pringsurat.
"Di musim hujan ini, masyarakat yang tinggal di daerah lereng atau tebing diminta mewaspadai lingkungan sekitar dan antisipasi terjadi bencana longsor," kata Totok Nursetyanto, Kamis (6/2).
Sebelumnya, bencana tanah longsor sudah terjadi di tebing sungai yang berbatasan dengan ruas jalan nasional Temanggung-Wonosobo, tepatnya di Desa Catgawen, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung. Tebing setinggi 20 meter dan lebar 25 meter itu mengalami longsor, diduga karena tanahnya labil. Sehingga tidak kuat menahan air hujan maupun air tumpahan dari jalan saat terjadi hujan.
"Apabila masyarakat yang tinggal di daerah lereng atau tebing bisa melihat lokasi sekitar ada rekahan dan segala macam yang berpotensi longsor, lebih baik mengungsi dulu," ungkapnya.(M-2)
TMMD merupakan program terpadu antara TNI, Pemerintah Daerah dan masyarakat yang bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah.
Kepala Dinkopdag Temanggung Entargo Yutri Wardono menjelaskan, cek volume dilakukan untuk memastikan antara tulisan di kemasan dengan volume sebenarnya.
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved