Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KELANGKAAN gas elpiji 3 kilogram kembali memakan korban. Seorang ibu rumah tangga, Trilestari, warga Dempet, Demak, tewas dalam kecelakaan saat berkeliling mencari gas melon tersebut. Kecelakaan diduga disebabkan kendaraan roda dua yang dikendarainya terserempet truk di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
Pemantauan Media Indonesia, Rabu (5/2) kasus warga meninggal saat mencari gas elpiji ukuran 3 kilogram di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, masih menjadi perbincangan dan sorotan warga di tengah kericuhan masalah gas melon tersebut hingga saat ini. Apalagi meskipun sudah kembali diizinkan menjual gas elpiji tersebut, pengecer masih belum memiliki pasokan gas subsidi itu.
Nasib tragis dialami Trilestari, harus kehilangan nyawa saat berputar-putar mencari elpiji 3 kilogram tersebut. Saat kecelakaan terjadi, motor dengan plat nomor H 4072 BTE yang dinaikkinya terserempet truk nomor berpelat B 9096 R ketika melintas di Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak.
"Kejadian kemarin Selasa (4/2) siang pukul 11.00 WIB, ibu itu meninggal di lokasi kejadian karena terlindas truk, sedangkan motornya tergeletak di jalan," kata Chabib, 50, warga tidak jauh dari lokasi kejadian Rabu (5/2).
Peristiwa itu diketahui oleh seorang pedagang asongan yang duduk tidak jauh dari lokasi kejadian, ungkap Hasan, warga lainnya yang tinggal dekat dengan lokasi kejadian. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti karena saat itu tidak menyaksikan langsung. Selain itu, saat itu situasi jalan cukup sepi.
"Saya ke sana sudah ramai banyak orang dan ada polisi," tambahnya.
Kepala Polsek Kebonagung Ajun Komisaris Suwondo membenarkan peristiwa kecelakaan seorang ibu rumah tangga menggunakan motor dan membawa dua tabung gas elpiji 3 kilogram kosong yang mengalami kecelakaan setelah diserempet truk yang dikemudikan oleh Endras Moro Yulianto. "Kasusnya sudah ditangani Satuan Lalu Lintas Polres Demak," ujarnya.
Suwondo melanjutkan, tidak ada yang menyaksikan langsung kejadian. Oleh sebab itu, kronologis kejadian masih diselidiki. Sebab, pedagang asongan yang berada di lokasi melihat korban sudah tergeletak meninggal dunia. Meskipun pedagang itu sempat mendengar suara minta tolong, korban meninggal dunia. Polisi juga masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa kecelakaan tersebut dengan meminta keterangan sejumlah warga.
Berdasarkan pengamatan petugas di lokasi kejadian, menurut Suwondo, posisi korban meninggal terjepit di bawah truk dengan sebagian badannya hancur, sedangkan sepeda motor korban beserta dua tabung gas melon tergeletak di pinggir jalan sebelum dievakuasi petugas.
Menurut dugaan sementara, korban merupakan warga Dempet, Demak sedang berkeliling mencari gas elpiji 3 kilogram yang sedang langka. Karena dilihat dari tempat tinggalnya hingga lokasi kejadian cukup jauh.
"Kebenaran itu juga masih digali, petugas juga masih mencari saksi apakah benar karena kesulitan elpiji," tambahnya.
Arah motor korban dan truk juga sejajar, demikian Suwondo, yakni sama-sama menuju ke Purwodadi. Korban ibu rumah tangga dengan membawa tabung elpiji 3 kilogram itu diduga mengambil posisi sebelah kiri jalan, diperkirakan melakukan pengereman hingga terjatuh dan masuk ke dalam roda truk, sedangkan motornya terlempar sebelah kiri jalan. (AS/J-3)
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
KETUA Forum Konsumen Berdaya Indonesia (FKBI) Tulus Abadi meminta pemerintah membatalkan wacana penerapan kebijakan satu harga untuk elpiji 3 kg.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Kementerian ESDM menyatakan PT Pertamina (Persero) menjadi pelaksana penyaluran elpiji 3 kilogram (kg) satu harga secara nasional.
PEMERINTAH tengah merumuskan kebijakan baru terkait penetapan harga elpiji 3 kilogram menjadi satu harga nasional. Kebijakan ini ditargetkan mulai berlaku pada 2026.
Untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi energi khususnya gas elpiji 3 kg, Pertamina Patra Niaga menyiapkan tambahan pasokan sebesar 7,38 juta tabung.
Antrean panjang mengular demi tabung gas LPG 3 kilogram (kg) terjadi di agen resmi gas di Jalan Palem Raya, Cibodas, Kota Tangerang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved