Pemkab Tasikmalaya Peringkat Tiga Risiko Bencana Longsor dan Banjir di Indonesia

Kristiadi
30/1/2025 21:56
Pemkab Tasikmalaya Peringkat Tiga Risiko Bencana Longsor dan Banjir di Indonesia
Anggota BPBD Kabupaten Tasikmalaya waspada peringatan dini cuaca esktrem dan intensitas hujan tinggi yang dapat menyebabkan bencana longsor, banjir, pohon tumbang, banjir rob dan pergerakan tanah.(MI/Kristiadi)

Intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa daerah termasuk di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat telah menyebabkan banyaknya bencana longsor, banjir, pohon tumbang, pergerakan tanah. Kejadian tersebut, menyebabkan satu orang meninggal tertimbun longsor dan kerugian mencapai Rp 247 juta bulan Januari 2025.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, intensitas hujan tinggi dan cuaca ekstrem yang terjadi di 39 Kecamatan tersebar di 351 desa memang risiko bencana alam paling banyak longsor dan banjir. Namun, bencana yang terjadi di wilayahnya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan di titik rawan longsor.

"Berdasarkan laporan pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana BPBD Kabupaten Tasikmalaya kejadian tersebut tercatat ada 11 longsor, 7 banjir, 3 cuaca ekstrem, 12 kebakaran. Kejadian tersebut, menyebabkan kerugian materil Rp 247 juta dan berbagai upaya terus dilakukan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat," katanya, Kamis (30/1/2025).

Ia mengatakan, bencana hidrometeorologi yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya memang paling banyak dan sekarang ini berada di peringat ke 3 di Indonesia setelah Garut dan Sukabumi, tapi berbagai upaya masih terus dilakukan dengan melakukan edukasi langsung pada masyarakat. Akan tetapi, bencana banjir yang terjadi selama ini ada dua lokasi di Kecamatan Sukaresik luapan Sungai Citanduy dan Cikidang serta Karangnunggal harus tetap diwaspadai.

"Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya telah membuat surat edaran peringatan dini agar masyarakat selalu waspada, berdasarkan prakiran cuaca yang bersumber dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hujan dengan intensitas tinggi akan terjadi bulan Februari. Namun, surat edaran itu mengacu pada surat Gubernur Jabar mengingat cuaca ekstrem selama ini di daerahnya banyak bencana," ujarnya.

Menurutnya, surat peringatan dini cuaca ekstrem dan intensitas hujan tinggi dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi berupa longsor, banjir, gelombang tinggi, angin kencang, banjir rob dan pergerakan tanah. Akan tetapi, surat peringatan dini yang dikeluarkan Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto langusung disebarkan kepada 39 Camat, 351 Kades, Pondok Pesantren dan sekolah agar mereka selalu waspada.

"Untuk bencana longsor memang terjadi di setiap daerahnya mengingat kontur tanah labil dan kondisi tersebut masih dikelilingi tebing dengan kemiringan cukup curam. Namun, bencana banjir yang sering terjadi di Sukaresik dan Karangnunggal, tapi saat ink memang untuk peralatan masih kurang memadai seperti perahu karet memiliki 5 buah di antaranya 2 buah bantuan BNPB," pungkasnya.
 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya