Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MASJID Raya Al Jabbar menjadi salah satu destinasi favorit di Kota Bandung di masa libur Isra Mi'raj. Pengunjung dari dalam dan luar Bandung tak henti berdatangan untuk melihat keindahan bangunan masjid yang berdiri megah.
Seperti diketahui, peristiwa Isra Mi’raj yang dirayakan umat Islam bukan hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia untuk mengenang perjalanan malam luar biasa Nabi Muhammad SAW. Selain sebagai momen spiritual yang penuh makna, perayaan ini juga menginspirasi banyak orang untuk mengunjungi masjid guna berwisata religi.
Pengurus Masjid Raya Al Jabbar Ikhsan menjelaskan di dalam masjid terdapat Galeri Rasulullah yang bisa dilihat oleh pengunjung mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Galeri itu mengisahkan perjalanan Nabi Muhammad SAW, termasuk peristiwa Isra Mi'raj. Pengunjung juga dapat menyaksikan peninggalan sejarah Islam yang disajikan secara visual di ruang galeri.
“Galeri ini menampilkan video yang menceritakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa, hingga pertemuannya dengan Allah SWT untuk menerima perintah salat lima waktu," ucap Ikhsan.
Menurut Ikhsan, sejak awal Januari 2025 hingga hari ini, Masjid Raya Al Jabbar telah dikunjungi sekitar 7.690 orang. Peningkatan jumlah pengunjung terutama terjadi sejak Jumat (24/1), dengan sekitar 5-6% di antaranya datang dari luar Jawa Barat. Selain menikmati galeri, pengunjung juga bisa berkeliling di area masjid yang luasnya sekitar 26 hektare, dikelilingi danau, serta menikmati keindahan arsitektur masjid yang dirancang untuk mengarahkan air hujan agar tidak terjadi banjir.
“Banyak pengunjung memanfaatkan kesempatan ini untuk berfoto dan menikmati suasana tenang di masjid yang megah ini. Pengunjung juga tampak antusias saat berkunjung, baik untuk melaksanakan salat maupun sekadar berkeliling menikmati desain interior yang mengagumkan,” tutur Ikhsan.
Akan tetapi, di balik kemegahan Masjid Raya Al Jabbar masih didapati juru parkir liar yang melakukan aksi pungutan liar (pungli). Padahal Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung telah menempatan petugas bersama dengan tim Saber Pungli Jabar. Plt Kepala Dishub Kota Bandung Asep Kuswara menyayangkan
masih adanya pungli. Dalam aksinya para pelaku itu menyasar para pengunjung yang parkir di luar kawasan Masjid Al Jabbar. Mereka melakukan pungli getok parkir Rp10 ribu. Sedangkan tarif parkir resmi yang sudah diatur dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) Nomor 66 Tahun 2021 untuk kendaraan roda empat sebesar Rp5 ribu per jam dan roda dua hanya Rp3 ribu per jam.
“Selain tarifnya tidak sesuai dengan Perwal, para pelaku getok parkir menggunakan karcis yang tidak semestinya digunakan untuk memungut tarif parkir di kawasan masjid. Untuk mencegahnya, kami memperketat pengawasan dengan menambah sejumlah petugas,” tutur Asep.(M-2)
Propan berfokus pada produk-produk inovasi ramah lingkungan untuk pembangunan Indonesia.
Rumah Eropa modern adalah pilihan yang baik bagi mereka yang ingin merasakan kemewahan klasik dengan kenyamanan modern dalam satu konsep.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved