Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Pacitan melonjak tajam pada awal tahun 2025 ini. Hingga Selasa (21/1), dinas kesehatan (dinkes) setempat mencatat total 146 kasus. Kecamatan Pacitan (kota) menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak.
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan Nur Farida, pihaknya telah berupaya maksimal menekan angka kasus DBD.
Upaya pencegahan dilakukan melalui pemberantasan sarang nyamuk (PSN) merata di 12 kecamatan. Termasuk desa-desa terdampak.
‘’PSN harus dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan masyarakat. Kami mengaitkan peningkatan kasus dengan intensitas upaya pemberantasan. Pada minggu pertama Januari, tercatat 27 dan 88 kasus, lalu bertambah 36 kasus pada minggu kedua,’’ kata dia dalam keterangan resmi.
Meski belum menargetkan nol kasus, mereka berusaha meminimalkan risiko tinggi hingga kematian akibat DBD.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina. Kedua jenis nyamuk vektor utama penyebab DBD, cenderung berkembang biak di tempat bersih dengan genangan air, seperti botol bekas atau potongan bambu.
‘’Nyamuk ini tidak hanya ada di sekitar rumah, tetapi juga di lapangan sepak bola atau bekas tebangan bambu yang menyisakan air. Kami terus memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi sarang nyamuk,’’ sambungnya.
Berdasarkan pemantauan dinkes, DBD banyak menyerang kelompok usia produktif, meskipun anak-anak juga menjadi perhatian khusus.
‘’Anak-anak biasanya tidur lebih awal, sekitar pukul 21.00, sehingga orang tua lebih mudah memberi perlindungan seperti memasang kelambu atau menggunakan obat nyamuk,’’ ujarnya.
Dinkes Pacitan berharap masyarakat lebih peduli dengan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran kasus DBD di Pacitan dengan memberikan edukasi dan sosialisasi. (H-2)
DOKTER spesialis penyakit dalam dr. Dirga Sakti Rambe menyebut terdapat penjelasan mengapa kasus demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia sulit sekali dihentikan.
Dinkes Bengkulu mengatakan sejak Januari hingga awal Oktober 2024 terdapat sebanyak 254 kasusi DBD di Bengkulu.
Pasien kasus DBD Babel meninggal karena terlambat mendapatkan penanganan medis, juga disebabkan adanya penyakit lain yang diderita pasien, usia lanjut.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih mengalami peningkatan. Pada Januari-Oktober tercatat 1.574 kasus DBD dengan lima warga di antaranya meninggal dunia.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, masih mengalami peningkatan. Tercatat pada Januari-Oktober ada 2.810 kasus DBD dengan delapan orang meninggal dunia.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Jawa Barat, melibatkan peran pelajar di sekolah untuk gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah merebaknya demam berdarah dengue (DBD).
Sejak awal Januari hingga Maret 2025, tercatat 198 kasus DBD di wilayah itu disebabkan musim hujan yang masih terjadi.
KASUS demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti di Kota Depok, Jawa Barat melonjak. Jumlah kasus DBD di Depok hingga Jumat, (27/12) mencapai 4.825 orang.
Rismasari mengatakan bahwa jumlah kasus tersebut belum tentu mereka warga asli Jakarta Pusat. Jumlah tersebut hanya menunjukkan jumlah kasus yang ada terhadap warga yang sakit DBD.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved