Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kudus Darurat Sampah, Ratusan Petugas Kebersihan Unjukrasa Penutupan TPA Sampah

Akhmad Safuan
25/1/2025 16:05
Kudus Darurat Sampah, Ratusan Petugas Kebersihan Unjukrasa Penutupan TPA Sampah
Petugas kebersihan dari berbagai desa di Kabupaten Kudus menggelar aksi unjukrasa di Kantor Bupati Kudus Sabtu (25/1)(MI/AKHMAD SAFUAN)

KABUPATEN Kudus, Jewa Tengah darurat sampah, ratusan petugas kebersihan dari berbagai desa di Kabupaten Kudus lakukan aksi unjukrasa mengepung kantor Bupati Kudus dengan membawa kendaraan angkut (bentor) berisikan sampah..

Pemantauan Media Indonesia Sabtu (25/1) ratusan petugas kebersihan dari berbagai desa di Kabupaten Kudus sejak pagi mendatangi kantor Bupati Kudus l, dengan membawa kendaraan angkutan sampah (bentor) yang berisikan penuh dampak mereka menggelar aksi unjukrasa di kantor kepala daerah tersebut, karena kesulitan membuang sampai akibat penutupan tempat pembuangan akhir (TPA) Tanjungrejo.

Selain membawa sejumlah poster dan spanduk yang berisikan kecamatan terhadap kebijakan penutupan TPA Sampah Tanjungrejo di Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus tersebut, ratusan petugas kebersihan juga melakukan orasi agar pimpinan dan pejabat pemerintah daerah (Pemda) Kudus segera mengambil langkah terjait dengan sampah.

"Sudah 10 gari Jami kesulitan dan bingung membuang sampah yang menutup, bahkan warga Kudus juga protes karena sampah menumpuk di berbagai sudut kota dan desa," kata Arifin, seorang pengunjuk rasa.

Akibat tidak dapat memungut sampah karena tidak ada TPA sampah, ungkap Arifin, para petugas juga tidak berani memungut iuran sampah kepada warga. "Kita minta Pemkab Kudus kembali membuka TPA sampah atau mencarikan solusi terhadap masalah persampahan ini," tambahnya.

Koordinator aksi unjukrasa Solikhin mengatakan selama ini petugas sampah hanya mengandalkan pekerjaan tersebut sebagai satu-satunya penghasilan, namun sejak dilakukan penutupan TPA sampah yang merupakan satu-satunya di Kudus, pendapatan petugas sampah terhenti. "Hal ini juga berdampak pada perekonomian keluarga petugas sampah jika kondisi darurat sampah terus berlanjut," imbuhnya.

Menurut Solikhin menghadapi permasalahan darurat sampai ini, diharapkan pemerintah daerah segera membuka kembali TPA Tanjungrejo l, namun jika terpaksa tidak bisa lagi beroperasi TPA tersebut maka harus mencarikan tempat lain, sehingga sampah yang merupakan matapencaharian para petugas kebersihan dapat diatasi.

Sebelumnya warga desa Tanjungrejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus memprotes operasional TPA yang berada di desa tersebut, karena dampak pencemaran lingkungan telah mengakibatkan warga mengalami kesulitan dari mulai polusi udara, tanah dan air yang tidak dapat dimanfaatkan lagi. "Sungai tercemar, bahkan sumur juga tidak dapat lagi dipergunakan akibat TPA itu," ujar Samari, warga setempat.

Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab Kudus fokus pada penataan sampah di dalam TPA untuk mengurangi dampak limbah cair dan bau yang mengganggu warga sekitar.

“Penataan dilakukan dengan membuat saluran air lindi, menutup tumpukan sampah dengan tanah uruk, dan penyemprotan eco-enzim agar bau tidak menyebar," kata Herda Helmijaya, 

Penataan dilakukan terhadap TPA Tanjungrejo, ungkap Herda Helmijaya, melibatkan alat berat untuk merapikan tumpukan sampah yang sempat tidak terkendali. " Upaya ini merupakan langkah jangka pendek, juga mencari solusi jangka panjang dalam pengelolaan sampah," tambahnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya