Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGUSAHA hotel dan restoran di Kabupaten Bandung Barat turut berkomentar terkait pembangunan tol Pasteur - Lembang yang diwacanakan Gubernur Jabar terpilih, Dedi Mulyadi. Gagasan tol tersebut disampaikan Dedi Mulyadi saat bertemu Wali Kota Bandung terpilih Muhammad Farhan, beberapa waktu lalu.
"Kami menyambut baik karena artinya pemerintah hadir khususnya di pariwisata," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bandung Barat, Eko Suprianto, Kamis (23/1). Namun, ia melihat pembangunan jalan tol tersebut tentu menimbulkan dua dampak, positif maupun negatif.
Sisi baiknya, menurut Eko, akses menuju Lembang, bertambah. Di sisi lain, pembangunan tol tetap berpotensi mengakibatkan kepadatan kendaraan. "Jika tol sudah jadi tapi tidak dibenahi, lalu lintas di Lembang akan lebih crowded," ucapnya.
Dengan begitu, adanya jalan tol Pasteur – Lembang, belum tentu bisa membereskan masalah khususnya di dalam kawasan perkotaan Lembang itu sendiri. Selain itu, ia menekankan agar pembangunan kawasan Lembang juga harus ditata dengan benar. Pasalnya, saat ini banyak tempat komersial dan sarana umum seperti pasar yang tidak memperhatikan akses lalu lintas. "Arus lalu lintas Lembang akan semakin semrawut, karena itu wacana tersebut harus benar-benar dimatangkan," tegas Eko.
Eko justru mengaku lebih mendukung percepatan pembukaan interchange atau simpang susun tol Cipularang KM 106 di Warung Domba, Cikalongwetan. Ia meyakini hal itu bisa memecah kepadatan kendaraan yang keluar akses Tol Pasteur. "Sebetulnya saya suka pembukaan jalur Cikalong (Walini), jadi kendaraan yang mengarah ke Lembang tinggal exit tol Ciwalini. Tapi tetap saya mengapresiasi wacana pembukaan tol Pasteur - Lembang ini," jelasnya.
Ia mengatakan, aksesibilitas menuju kawasan wisata Lembang sudah cukup baik dengan adanya beberapa jalur alternatif. Pokok permasalahan justru sempitnya ruas badan jalan sehingga perlu perhatian pemerintah. "Kalau dari sisi barat sudah baik, Jalan Sersan Bajuri - Kolonel Masturi. Tinggal dari daerah Dago Bandung," tandasnya. (M-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved