Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DAERAH di Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur menjadi darah paling rawan penyebaran kasus penyakit mulut dan kuku (PMK), kasus kembali melonjak hingga kini tercatat menjadi 6.584 kasus yakni ternak sembuh ada 750 ekor, mati 367 ekor dan dipotong paksa 120 ekor, hingga vaksinasi terus digencarkan.
Pemantauan Media Indonesia Sabtu (18/1) kasus penyakit mulut dan kuku di Jawa Tengah kian melonjak terutama di daerah perbatasan dengan Provinsi Jawa Timur, bahkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah mencatat sebelumnya secara total baru 4.082 kasus terpapar PMK, kini melonjak menjadi 6.584 kasus.
Mencegah semakin melonjaknya kasus PMK di sejumlah daerah di Jawa Tengah, vaksinasi terus digencarkan terhadap hewan ternak terutama untuk sapi perah dan sapi potong, setelah provinsi ini mendapat tambahan vaksin sebanyak 40 ribu dosis. "Kita secara keseluruhan tahun 2025:mendapatkan alokasi sebanyak 400 ribu dosis," kata Kepala Bidang Veteriner Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Irna Kartika Wati.
Jumlah alokasi vaksin sebanyak 400 ribu dosis tersebut, menurut Irna Kartika Wati, didistribusikan dalam beberapa tahap yakni sebanyak 200 ribu pada bulan Januari (40 ribu dosis), Februari (120 ribu dosis) dan Maret (40 ribu dosis), kemudian sebanyak 200 ribu dosis akan didistribusikan pada pertengahan tahun 2025 sebagai vaksin ulangan.
"Langkah ini diharapkan akan dapat mencegah lonjakan kasus PMK di Jawa Tengah yang kini masih terus meningkat," imbuhnya.
Menyangkut penyebaran kasus PMK, Irna Kartika Wati mengatakan daerah perbatasan dengan Provinsi Jawa Timur merupakan paling rawan terhadap kasus PMK, hal itu terbukti sejumlah tiga daerah yakni Wonogiri berbatasan dengan Pacitan terdapat 1.471 kasus, Sragen berbatasan dengan Ngawi 1.354 kasus dan Blora berbatasan dengan Bojonegoro dan Ngawi 661 kasus.
Berdasar data hingga kini, ungkap Irna Kartika Wati, secara keseluruhan jumlah kasus PMK di Jawa Tengah masih fluktuatif dengan total mencapai 6.584 kasus terdiri dari ternak sembuh 750 ekor, mati 367 ekor, dipotong paksa 120 ekor dan sisanya masih dalam penanganan, perawatan dan pengobatan ditempat berjauhan dengan ternak lainnya.
Tentang kecepatan penyebaran di Jawa Tengah, Irna Kartika Wati menduga tertularnya virus PMK hewan ternak terjadi akibat perdagangan melalui pasar hewan, meskipun pasar hewan di Blora, Wonogiri dan Sragen telah ditutup namun ternakbyang sudah terlanjur tertular PMK sudah masuk ke Jawa Tengah hingga menulari ternak lain yang sudah ada sebelumnya. (H-2)
Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah menyiapkan sebanyak 300 orang juru sembelih halal (juleha) dalam pelaksanaan kurban.
PASAR hewan di Jawa Timur (Jatim) yang dinilai masih rawan munculnya Penyakit Mulut Kuku (PMK), jelang Hari Raya Idul Adha diimbau untuk ditutup sementara.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Dari total 2.307 ekor sapi yang terjangkit PMK sejak Januari hingga Maret 2025, sebanyak 1.089 ekor telah sembuh.
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Dengan adanya pengiriman ini katanya, diharapkan penanganan dan pencegahan meluasnya PMK di Bantul bisa segera diatasi dan dihentikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved