Empat Rumah Warga Aceh Utara Rusak Diterjang Gelombang Pasang Selat Malaka

Amiruddin Abdullah Reubee
14/1/2025 21:31
Empat Rumah Warga Aceh Utara Rusak Diterjang Gelombang Pasang Selat Malaka
Gelombang tinggi di Selat Malaka tidak hanya menyebabkan nelayan tidak melaut, melainkan juga menyebabkan rumah warga rusak terkena abrasi.(MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

GELOMBANG pasang semakin parah melanda pesisir pantai perairan Selat Malaka, Aceh. Cuaca buruk itu bukan saja menghentikan aktivitas nelayan tradisional, tapi juga membawa petaka bagi warga yang bermukim di pesisir pantai. 

Misalnya, di Desa Meunasah Baro, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, sedikitnya empat rumah warga rusak dan rubuh ke laut. Pasalnya, puluhan meter pantai setempat tergerus abrasi cukup parah. 

Sesuai penelusuran Media Indonesia, Senin (13/1), empat rumah yang rusak tergerus abrasi akibat gelombang pasang itu adalah milik Hafsah, Musliadi, Muhammad Aljabir, dan Suryati. Rumah-rumah berkonstruksi kayu milik warga kurang mampu itu ada yang rubuh ke laut dan masuk air dihantam gelombang besar. 

"Sekarang kami harus mengungsi ke tempat famili yang jauh dari pesisir pantai," tutur Muslim, warga Muara Batu. 

Dikatakan Muslim, untuk menghindari kemungkinan buruk sebagian warga setempat yang rumahnya dekat dengan bibir pantai atau rawan terhempas gelombang, kini harus pindah ke lokasi lain yang lebih aman. Karena, sering gelombang ganas itu terjadi tidak menentu waktu. 

"Kadang tiba-tiba tengah malam sunyi ada juga siang hari. Tidak mungkin bertahan terus di situ," tutur warga lainnya. 

Lalu puluhan nelayan tradisional setempat harus mengamankan perahu atau kapal kayu pencari ikan ke daratan pantai. Itu dilakukan agar kendaraan berlayar tersebut tidak terbawa arus laut. 

Mereka pun takut beraktivitas menjaring atau memancing ikan di tengah cuaca tidak menentu. Itu sebabnya, para pencari nafkah di perairan Selat Malaka itu berhenti berlayar. 

Adapun Kapolsek Muara Batu, AK Ali Akbar, menghimbau semua warga dan nelayan di pesisir laut Selatan Malaka itu supaya selalu waspada. Fenomena gelombang pasang yang sedang tidak menguntungkan sekarang harus benar-benar dihindari. 

Guna merespons kepedulian terhadap para korban rumah rusak, para pemerintahan tingkat kecamatan atau Muspika telah turun ke lokasi dihantam gelombang tersebut. Muspika juga telah melaporkan dan berkoordinasi dengan pihak Pemkab Aceh Utara. 

Harapannya pemkab melalui Dinas Sosial segera merespons kondisi keluarga korban abrasi, lalu membantu bahan pokok atau kebutuhan lainnya di tengah kondisi sulit sekarang ini. (MR/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya