Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Jelang Imlek, Pernak-pernik dan Kuliner Khas Mulai Membanjiri Pecinan Kota Semarang

Akhmad Safuan
10/1/2025 11:50
Jelang Imlek, Pernak-pernik dan Kuliner Khas Mulai Membanjiri Pecinan Kota Semarang
Perajin Barongsai Chandra Wiro Utomo menunjukkan hasil produksi kerajinan karena banyak menerima pesanan.(MI/Akhmad Safuan)

JELANG Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili yang jatuh pada Rabu (29/1) mendatang, kuliner dan pernak-pernik khas tahun baru China mulai membanjiri komplek pertokoan di pecinan Kota Semarang. Jelang pergantian tahun menjadi tahun ular, pernak-pernik shio ular pun tampak mendominasi sesuai kalender tahun ini. 

Pemantauan Media Indonesia, Jumat (10/1) komplek pertokoan di Pacinan Kota Semarang pada pagi hari ramai dengan berbagai kegiatan perdagangan seperti barang kelontong, kuliner, obat-obatan tradisional Tiongkok, dan lainnya. Namun, hal yang sedikit berbeda, yakni sudah mulai munculnya berbagai dagangan khas Tahun Baru Imlek.

Meskipun Tahun Baru 2576 Kongzil masih beberapa pekan lagi, berbagai jajanan khas seperti kue keranjang, moci, hingga jajanan lainnya mulai terpajang di sejumlah toko. Demikian juga pernak-pernik mulai dari lampion, lilin, dekorasi, barongsai hingga pakaian didominasi warna merah terlihat mulai dipajang di toko-toko sepanjang jalan di pecinan Kota Semarang tersebut.

"Biasanya jauh-jauh hari banyak warga mulai mencari kebutuhan untuk perayaan Tahun Baru Imlek, sehingga peluang ini ditangkap oleh para pedagang di pecinan ini," kata Yanti, 45, salah seorang pedagang kuliner khas Imlek di pertokoan Gang Baru, Komplek Pecinan, Kota Semarang.

Hal itu juga diungkapkan Liem Kim Han, 56, pedagang kebutuhan Imlek di Jalan Benteng, Kota Semarang, bahwa bagi para pedagang dan pengusaha, setiap jelang perayaan Tahun Baru Imlek merupakan kesempatan mencari keuntungan dengan menjual aneka kebutuhan ini. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan dagangan, mereka mendatangkan dari daerah lain seperti, kue keranjang dari Tegal.

"Dulu di sini banyak perajin kue keranjang, tetapi sekarang jarang dan terpaksa mendatangkan dari Tegal. Demikian pernak-pernik dan perhiasan didatangkan dari Surabaya dan Jakarta, bahkan ada yang langsung dari Singapura," ungkap Liem Kim Han.

Kebanjiran Pesanan

Sementara itu Chandra Wiro Utomo, pengrajin barongsai di Jalan Hiri III Nomor 6 Kelurahan Karangtempel, Semarang Timur, mengaku jelang Tahun Baru Imlek ini terus dibanjiri pesanan barongsai hingga naga, bahkan hingga kini telah masuk pesanan sebanyak 250 unit untuk berbagai ukuran dari berbagai daerah.

Pada momentum Tahun Baru Imlek ini, menurut Chandra Wiro Utomo, merupakan kesempatan bagi pengrajin barongsai untuk mendapatkan rejeki, karena banyaknya pesanan yang datang tidak hanya dari Kota Semarang, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia. "Saya adalah generasi ketiga menggarap kerajinan ini, Imlek menjadi kesempatan mendulang rejeki," tambahnya.

Pesanan barongsai dan naga, ungkap Chandra Wiro Utomo, berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra, dan Kalimantan, bahkan tahun ini meningkat hingga 200% dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sedangkan harga jual dipatok cukup bervariasi sesuai ukuran dan kehalusan produksi.

"Harga barongsai mulai dari Rp6,5 juta, naga dari Rp9 juta-Rp11 juta, bahkan ada yang khusus tahun ini memesan sirip ular sesuai shio," imbuhnya. (Akhmad Safuan/AS)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya