Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KETEGANGAN antara nelayan Indonesia dan otoritas maritim Singapura menemui titik terang setelah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) dan Konsulat Jenderal Singapura di Batam sepakat mengadakan pertemuan bilateral. Kesepakatan ini dicapai melalui mediasi Kepolisian Daerah Kepulauan Riau.Ketegangan disebabkan oleh dugaan intimidasi yang dilakukan kapal patroli Marine Police Singapura. Kapal tersebut kemudian diduga berusaha menciptakan gelombang besar yang membuat satu orang nelayan terlempar ke laut.
Ketua HNSI Kepri, Distrawandi, mengatakan bahwa pihak Konsulat Singapura telah menyatakan kesediaannya untuk berdialog. "Komunikasi awal telah terjalin melalui HNSI Kota Batam, dan pihak konsulat siap bertemu tanpa perlu ada aksi demonstrasi," katanya, Jumat (27/12).
Pertemuan ini dilatarbelakangi insiden serius yang terjadi pada Selasa (24/12) di perairan Pulau Nipah, Belakang Padang. Kapal patroli Singapura dilaporkan melakukan manuver di sekitar perahu nelayan tradisional yang mengakibatkan gelombang besar dan membahayakan keselamatan nelayan. Dalam insiden tersebut, seorang nelayan bernama Mahadir bin Den dari Pulau Terong terjatuh ke laut namun berhasil diselamatkan rekan-rekannya.
HNSI sebelumnya berencana menggelar aksi protes di kantor Konsulat Singapura di Batam. Namun, berkat mediasi yang dilakukan Polda Kepri, kedua pihak memilih pendekatan diplomatik untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Dia menekankan bahwa nelayan tradisional menghadapi keterbatasan teknologi navigasi dalam aktivitas mereka. "Mereka hanya mengandalkan telepon seluler biasa, dan pergerakan ikan yang mereka tangkap sering melewati batas teritorial. Seharusnya ada cara yang lebih manusiawi dalam memberikan peringatan," ujarnya.
Pertemuan yang akan digelar dalam waktu dekat ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret untuk melindungi kepentingan nelayan tradisional sekaligus menghormati batas teritorial kedua negara. Dialog ini juga menjadi langkah penting dalam menjaga hubungan baik antara Indonesia dan Singapura di wilayah perbatasan maritim. (H-3)
Bakamla RI menemui para nelayan asal Pulau Terong, Batam untuk meminta informasi setelah insiden pengusiran nelayan Indonesia oleh Singapore Police Coast Guard (SPCG)
Setelah mengkonfirmasi kebenaran informasi dan melihat sendiri fakta lapangan yang terjadi maka rombongan wakil rakyat ini langsung menerobos masuk ke kawasan KEK Kura-Kura Bali.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved