Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang Bukti Pengawasan Truk ODOL belum Optimal

Fachri Audhia Hafiez
24/12/2024 16:45
Kecelakaan di Tol Pandaan-Malang Bukti Pengawasan Truk ODOL belum Optimal
Evakuasi bus pariwisata yang terlibat kecelakaan di KM 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024)(Antara)

WAKIL Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan pengawasan terhadap truk Over Dimension and Overload (ODOL) belum optimal.

Itu sebabnya masih terjadi banyak kecelakaan, salah satunya yang melibatkan bus dan truk di Jalan Tol Pandaan-Malang KM 77+200A, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

"Pengawasannya enggak pernah optimal. Pemerintah tidak serius mengatasi muatan lebih," kata Joko saat dihubungi Metrotvnews.com, Selasa (24/12/2024).

Ia menambahkan, dalam suasana libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) saat ini banyak aktivitas kendaraan yang melintas sehingga potensi kecelakaan cukup tinggi. "Pokoknya ada kecelakaan lah. Sekarang itu (truk ODOL) sudah jadi monster jalanan," ujar Djoko.

Akan tetapi, belum ada sikap tegas dari pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan perihal kecelakaan di Tol Pandaan-Malang. Selain itu, Komisi V DPR yang menjadi mitra kerja Kementerian Perhubungan juga mesti bersuara.

Djoko meminta pemerintah tidak bertindak secara reaktif ketika baru ada masalah. Dia harap tidak ada pembiaran terhadap masalah truk ODOL serta kejadian yang terus berulang.

"Saatnya pemerintah bertindak secara cerdas dan terencana. Kalau sudah bertindak cerdas dan terencana tapi kecelakaan masih terjadi, baru kita bisa bilang itu nasib. Tetapi kalau kondisi pembiaran itu terjadi terus menerus, tidak bisa dikatakan itu nasib dan tidak bisa pula kesalahannya dibebankan pada masyarakat," ujar Djoko.

Menurut dia, bisnis angkutan truk harus ditata agar lebih profesional. Bisnis tersebut harus memiliki sistem manajemen keselamatan serta hubungan industrial yang benar.

"Sehingga proses rekruitmen pengemudi juga melalui cara-cara yang benar dan memperhatikan kompetensi, serta ada batasan jam kerja serta pendapatan minimal. Memang ini punya konsekuensi terhadap tarif angkutan barang. Tidak masalah, yang paling penting adalah keselamatan bertransportasi bagi semua warga terjamin," jelas dia.

Sebuah bus dan satu truk mengalami kecelakaan di Kilometer (KM) 77+200 Jalan Tol Pandaan-Malang, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024) Sore.

Sebanyak empat orang tewas dalam kecelakaan tersebut. Kepala Kepolisian Resor (Polres) Malang AKB Putu Kholis Aryana di Malang, mengatakan satu dari empat korban yang tewas pada kecelakaan itu merupakan sopir bus. (Fah/P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya