Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
MENGHADAPI cuaca ekstrem dan banjir air laut pasang (rob) yang semakin meluas, Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menetapkan siaga darurat bencana selama empat bulan ke depan. Pemkab Demak pun mengimbau kepada warga untuk waspada.
Pemantauan Media Indonesia, Senin (16/12), banjir rob di Kabupaten Demak selama sepekan lalu belum sepenuhnya surut, namun banjir rob susulan datang. Imbasnya, puluhan desa di sejumlah kecamatan seperti Sayung, Karang Tengah, Bonang, dan Wedung terendam.
Banjir rob juga merendam jalur pantura Semarang-Demak di Kecamatan Sayung, hingga mengakibatkan lalu lintas tersendat serta menimbulkan antrean kendaraan sepanjang 5 kilometer. Banjir rob tersebut juga meluas hingga radius 7-8 meter dari bibir pantai.
"Biasanya di sini banjir rob hanya sebentar, tetapi sudah satu pekan banjir 30-70 sentimeter tidak surut," ujar Fatonah, 56, warga Desa Batu, Kecamatan Karangtengah, Demak.
Hal serupa juga diungkapkan Akhadun, 50, warga Wedung, Demak. Akibat banjir rob ini perekonomian lumpuh. Selain warga tidak dapat berjualan di pasar, juga aktivitas bongkar muat di pelabuhan berhenti karena tidak ada nelayan yang melaut dalam dua pekan terakhir serta transportasi keluar masuk wilayah terganggu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Demak Akhmad Sugiharto mengatakan, selain banjir rob, cuaca ekstrem yang terjadi sejak sepekan lalu mengakibatkan genangan banjir tidak kunjung surut, bahkan diperkirakan hal ini masih akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan, sehingga dikhawatirkan akan terjadi bencana banjir lebih besar terutama saat puncak musim hujan.
"Terkait hal itu, Pemkab Demak telah menetapkan siaga darurat bencana selama empat bulan, sesuai SK Bupati Demak Nomor 360.2/826 Tahun 2024," kata Akhmad, Senin.
Tidak hanya terhadap ancaman bencana banjir, ungkapnya, siaga darurat bencana juga untuk bencana hidrometeorologi lainnya seperti longsor dan angin puting beliung yang sering melanda daerah ini seperti terjadi pada bulan lalu. "Siaga darurat bencana akan berlaku selama 121 hari dan dapat diperpanjang," imbuhnya.
Menghadapi dan mengantisipasi bencana hidrometeorologi ini, menurut Akhmad, BPBD, PMI, dan stakeholder terkait telah melaksanakan apel siap siaga bencana termasuk Polres Demak beberapa waktu lalu, diantaranya dengan melakukan pembersihan sungai, penguatan tanggul-tanggul, dan terus memantau siaran BMKG. (AS/J-3)
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi menetapkan status siaga darurat bencana menyusul meningkatnya dampak bencana di berbagai daerah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved