Ditolak Isi Pertalite Tanpa QR Code, Oknum TNI di Palu Tampar Petugas SPBU

M Taufan SP Bustan
06/12/2024 21:34
Ditolak Isi Pertalite Tanpa QR Code, Oknum TNI di Palu Tampar Petugas SPBU
Petugas SPBU membuat laporan atas penamparan yang dilakukan oknum TNI di Palu karena ditolak mengisi pertalite akibat tidak memiliki QR code Pertamina.(Istimewa)

SEORANG oknum TNI berpangkat Letnan Satu Infanteri (Lettu Inf) Agus Yudo, yang menjabat sebagai Danramil 1306-02/Biromaru, diduga menampar manajer SPBU Tavanjuka, Palu, Asriadi Hamzah. 

Insiden ini dipicu oleh penolakan pengisian BBM Subsidi jenis pertalite tanpa QR code Pertamina yang menjadi aturan sejak 1 Desember 2024.

Rekaman CCTV menunjukkan pelaku menampar telinga kanan korban sekali sebelum meninggalkan lokasi tanpa meminta maaf.

"Dia mencoba menampar saya pertama kali, tapi saya menghindar. Lalu, dia menampar bagian telinga kanan saya," ujar Asriadi dalam konferensi pers di Palu, Jumat (6/12) malam.

Peristiwa terjadi pada Jumat pagi, sekitar pukul 09.50 Wita. Pelaku semula berniat mengisi BBM pertalite sebanyak 5 liter untuk kendaraan pribadinya. Korban menolak dengan alasan aturan baru mewajibkan penggunaan barcode Pertamina untuk pembelian BBM jenis tersebut. 

Asriadi bahkan menawarkan untuk membantu pelaku mendaftarkan kendaraannya agar mendapatkan QR code pertalite, mengingat dirinya sedang mendaftarkan barcode untuk konsumen lain.

"Saya menawarkan diri untuk membantu. Jika jaringan lancar, proses hanya memakan waktu lima menit," jelasnya.

Namun, pelaku tidak menerima solusi tersebut dan mempertanyakan kebijakan. Meski korban sudah meminta maaf, insiden penamparan tetap terjadi.

"Dia malah menantang saya untuk melapor, bukannya meminta maaf," kata Asriadi.

Setelah kejadian, korban menghadiri mediasi yang difasilitasi Kodim 1306/Donggala. 

Namun, ia menegaskan tidak menerima perdamaian dan memilih melanjutkan proses hukum.

"Saya melapor ke Denpom XIII-2 Palu, tapi diarahkan membuat surat keterangan berobat sebagai dasar untuk visum dan laporan resmi," tandas Asriadi.

Kepala Penerangan Korem 132/TDL, Mayor Inf Iko Power, menyatakan kasus ini sedang ditangani oleh Kodim 1306/Donggala.

"Terima kasih atas informasinya. Persoalan ini sedang dalam penanganan," ujar Mayor Iko dalam pesan singkat.

Hingga kini, kasus ini masih dalam penyelidikan. Korban berharap keadilan ditegakkan melalui jalur hukum. (TB/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya