Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEEKOR harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) berhasil ditangkap oleh Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat (Sumbar) pada Kamis (14/11) pagi.
Satwa dilindungi ini terperangkap dalam kandang jebak yang dipasang di Mudiak Aia, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, setelah dilaporkan kerap menampakkan diri di sekitar permukiman warga.
Kapolsek Gunung Talang, AKP Defrianto, menyatakan perangkap telah dipasang sejak 30 Oktober 2024 sebagai respons atas laporan warga. Harimau diketahui masuk perangkap sekitar pukul 07.00 WIB, dan tim gabungan segera menuju lokasi untuk memastikan kondisi satwa.
Harimau tersebut dilaporkan beberapa kali memangsa ternak, terutama anjing peliharaan, dan jejaknya kerap ditemukan di ladang warga. "Sejak awal Oktober 2024, laporan kemunculan harimau sudah kami terima. Keberadaannya membuat warga cemas, terutama karena sering mendekati pemukiman,” ujar Defrianto.
Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya BKSDA untuk mengurangi konflik antara satwa liar dan manusia. Tim Pagari (Patroli Anak Nagari) bersama aparat terkait telah bekerja sama memasang perangkap dan memantau pergerakan harimau sejak laporan pertama.
Setelah ditangkap, harimau rencananya akan direhabilitasi di Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatra di Dharmasraya. Namun, untuk sementara, satwa tersebut dibawa ke Lembaga Konservasi Kinantan Bukittinggi. Proses evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat guna memastikan keselamatan satwa dan warga sekitar.
“Karena harimau sumatra adalah satwa dilindungi dan terancam punah, evakuasi ini dikawal ketat oleh pihak kepolisian,” terang Defrianto.
Lokasi sekitar perangkap juga telah disterilkan untuk mencegah warga mendekat demi menghindari risiko.
Pj Wali Nagari Batang Barus, Banta Bransyah, mengungkapkan bahwa meskipun harimau belum memasuki permukiman, jejaknya kerap ditemukan di ladang dan jalan yang biasa dilalui warga. “Kami berharap setelah penangkapan ini, konflik antara manusia dan harimau bisa diminimalisir,” ucapnya.
Banta menambahkan bahwa warga sempat dibuat waspada setelah pada Mei 2024 lalu rekaman CCTV di Masjid Alisma Alius menangkap gambar seekor harimau yang melintas di dini hari.
BKSDA dan pihak terkait kini berharap harimau tersebut dapat menjalani rehabilitasi dengan baik dan kembali ke habitat aslinya yang lebih aman, sehingga hubungan harmonis antara manusia dan satwa liar tetap terjaga. (N-2)
PDIP merupakan partai yang paling merasakan kekuatan dan tekanan dari kekuasaan bisa rebound dengan mendapat simpati dan dukungan puluhan juta suara pendukung Anies
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved