Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

4 Desa di Mamuju Tengah Masih Terisolir Akibat Likuifaksi

 Lina Herlina
05/11/2024 15:41
4 Desa di Mamuju Tengah Masih Terisolir Akibat Likuifaksi
Satu unit eskavator terjerat lumpur akibat tanah bergerak yang menyebabkan likuifaksi di Mamuju, Sulawesi Barat. Hanya tersisa alat keruk yang terlihat di atas tanah.(Dok BPBD Mamuju Tengah)

FENOMENA tanah bergerak atau likuifaksi terjadi di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat, tepatnya di poros Jalan Desa Saloadak, Kecamatan Tobadak, Sabtu (2/11). Meski tidak ada korban jiwa, sebuah eskavator tertelan, dan hingga Selasa (5/11), empat desa masih terisolir, lantaran akses jalan terputus.

Empat desa tersebut, yaitu Desa Sejati di Mamuju Tengah, Desa Leling Utara, Leling Induk, dan Desa Leling Bara di Kabupaten Mamuju.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mamuju Tengah, Sigit Dwi Hastono, mengungkapkan lokasi terjadinya likuifaksi berada di area perkebunan sawit yang merupakan lahan gambut.

"Area tersebut juga rawan banjir jika musim penghujan. Dan saat kejadiaan, perusahaan pengelola perkebunan sawit di sana tengah melakukan peningkatan jalan desa," ungkap sigit saat dihubungi, Selasa (5/11).

Maka saat kejadian, satu unit ekskavator tertelan masuk ke dalam tanah lantaran material jalan yang amblas dan mengakibatkan akses lalu lintas lumpuh, karena lokasinya tetap di tengah jalan utama desa. Beruntung sopir eskavator itu berhasil keluar dari kemudi dan menyelamatkan diri. Eskavator tersebut kini yang terlihat hanya alat keruknya saja.

Terpisah, Kepala BPBD Sulbar Jamroni menambahkan jika yang terjadi di Desa Saloadak murni pergerakan tanah kecil, lantaran sebelumnya tidak terjadi gempa. Hal itu diimungkinkan, lantaran tanah di sana merupakan tanah gambut atau ada air tanah yang dangkal di bawahnya.

"Kemungkinan juga, pada saat mesin yang bekerja menimbulkan getaran sehingga lapisan tanah likuifaksi, sehingga tanah mampu menampung beban di atasnya. Karena biasanyakan likuifaksi terjadi akibat ada getaran gempa, semenara di sana tidak ada catatan gempa," tambah Jamroni.

Meski tidak menimbulkan korban luka maupun korban jiwa, peristiwa tersebut menimbulkan kekhawatiran warga sekitar yang sering melintas dijalan tersebut.

Saat ini petugas terus berjaga di lokasi untuk memastikan tidak ada lagi kendaran yang melintas di jalan tersebut hingga jalan antardesa ini dinyatakan aman.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan semua pihak, setelah evakuasi alat berat, kemudian kita memproteksi daerah itu supaya tidak ada aktivitas terlebih dahulu. Sambil mencari alternatif untuk dijadikan jalan alternatif kalau jalan yang amblas itu sudah tidak bisa dipakai," tutupnya. (LN/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya