Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
JAWA Barat belajar penanggulangan bencana, khususnya gempa bumi ke Shizuoka, Jepang. Wilayah ini dikenal sebagai wilayah paling rawan gempa bumi, tapi juga paling siap menghadapi bencana.
"Fasilitas edukasi yang disiapkan Pemerintah Prefektur Shizouka untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bencana sangat optimal. Di Pusat Pencegahan Gempa Bumi Shizuoka, kami mendapat gambaran yang komprehensif tentang bagaimana Prefektur Shizuoka menjawab tantangan bencana gempa bumi," papar Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman, yang memimpin rombongan dari Jawa Barat, Rabu (16/10).
Provinsi ini sudah bersiap mulai dari pemahaman tentang penyebab dan mekanisme bencana hingga langkah-langkah antisipatif yang harus dilakukan oleh masyarakat dan pemerintah. Edukasi dan simulasi yang diberikan merupakan salah satu kunci kesuksesan Shizuoka dalam memitigasi dan meminimalkan dampak bencana.
Tiga prinsip utama mitigasi bencana diterapkan di Prefektur Shizuoka. Yang pertama mengenali gempa bumi, sehingga masyarakat diajarkan untuk memahami bencana itu dan dampaknya.
Kedua, terkait persiapan. Masyarakat dilatih untuk mempersiapkan diri, baik secara individu maupun dalam komunitas guna mengurangi risiko. Ketiga, tindakan saat bencana. Ketika bencana terjadi, langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk mengurangi dampak dan korban.
Sementara itu, Asisten Direktur Prefektur Shizuoka, Suzuki Yumi, menyatakan Prefektur Shizuoka memiliki teknologi informasi yang mumpuni terkait mitigasi bencana. "Kami berharap dapat membagikan pengetahuan ini kepada masyarakat Jawa Barat, sehingga mereka bisa lebih tanggap dan waspada terhadap bencana." (N-2)
AHLI Geologi Bumi - Paleoseismolog BRIN mengatakan gempa bumi Poso yang terjadi pada 17 Agustus 2025 yang berada dekat di Sesar Tokararu menyisakan banyak pertanyaan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menegaskan bahwa penguatan bangunan adalah salah satu kunci mitigasi bencana gempa bumi.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan gempa tektonik tersebut terjadi pada pukul 17.05 WIB atau 18.05 Wita
Sistem peringatan dini gempa bumi memanfaatkan jaringan sensor seismik untuk mendeteksi gelombang primer (P)—gelombang cepat yang muncul pertama kali saat gempa terjadi.
Gempa bumi bermagnitudo 6,0 mengguncang Kabupaten Poso pada Minggu (17/8) pukul 05.38 WIB, tepat saat masyarakat tengah bersiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia ke-80
Studi terbaru ungkap Patahan Tintina di wilayah terpencil utara Kanada berpotensi memicu gempa bumi berkekuatan besar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved