Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SALAH satu permasalahan yang dihadapi daerah-daerah terpencil adalah minimnya akses layanan telekomunikasi. Kini hadirnya jaringan broadband 4G LTE di Desa Kuala Lupak, Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala memberikan senyuman bagi masyarakat desa yang selama ini terisolir komunikasi.
Desa Kuala Lupak adalah satu dari sekian desa terpencil dan masuk kategori desa tertinggal yang berada di wilayah pesisir Kabupaten Barito Kuala. Desa ini cukup sulit dijangkau melalui jalur darat. Akses lainnya adalah menggunakan transportasi air perahu motor.
Desa Kuala Lupak merupakan salah satu desa di Kecamatan Tabunganen, Kabupaten Barito Kuala dengan luas wilayah sekira 1,4 kilometer persegi yang terdiri atas 4 RT. Secara keseluruhan wilayah Desa Kuala Lupak ini merupakan daerah dataran rendah yang relatif datar dan didominasi oleh rawa.
Baca juga : Tiang Kabel Bersama untuk Pengaturan Kabel Serat Optik
"Dulu masyarakat kami terisolasi karena ketiadaan jaringan telekomunikasi. Terima kasih telah menghadirkan perangkat BTS Telkomsel di wilayah kami, sehingga memberi kemudahan dan kelancaran bagi warga kami pengguna seluler," tutur Kepala Desa Kuala Lupak Junaidi dengan wajah gembira.
Dikatakannya pula kehadiran BTS 4G LTE Telkomsel tentunya sangat membantu pemerintahan desa dan masyarakatnya dalam beraktivitas sehari-hari. "Masyarakat menjadi lebih cepat memperoleh informasi, demikian juga berbagai urusan pemerintah desa," ujarnya.
Manager Network Operation and Productivity Telkomsel Banjarmasin, Heri Suryanto, Minggu (22/9) mengatakan, Telkomsel konsisten mengambil peran terdepan dalam mendukung pembangunan infrastruktur yang merata hingga seluruh pelosok wilayah Indonesia. Termasuk menghadirkan jaringan broadband 4G LTE Telkomsel di Desa Kuala Lupak Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan.
Baca juga : Sultan Rifat Bersama Ayahnya Diperiksa Polda Metro Jaya
"Telkomsel diinspirasi oleh semangat Indonesia untuk terus #MajuSerentakBerikanDampak memberi kemudahan dan kehidupan lebih baik bagi masyarakat di Desa Kuala Lupak. Melalui kolaborasi bersama pemerintah daerah setempat perangkat desa di Kuala Lupak sehingga Telkomsel dapat menghadirkan jaringan broadband 4G LTE," kata Heri.
Saat ini Telkomsel menjadi satu-satunya operator telekomunikasi seluler yang menghadirkan jaringan broadband 4G LTE di Desa Kuala Lupak yang mulai beroperasi sejak awal Agustus 2024. Hadirnya BTS 4G LTE di Desa Kuala Lupak menambah jumlah BTS Telkomsel di Kabupaten Barito Kuala yang saat ini sekira 400 BTS dan 6.900 BTS di seluruh wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Menurut Heri adalah sebuah tantangan untuk menghadirkan BTS di lokasi yang hanya dapat dijangkau melalui moda transportasi air dan kendaraan bermotor roda dua saja saat ini. Namun hal tersebut tak menyurutkan inisiatif kami dalam menghadirkan jaringan broadband 4G LTE yang merata.
Mulai beroperasi sejak awal Agustus 2024 lalu, kehadiran BTS 4G LTE Telkomsel di Desa Kuala Lupak diharapkan dapat mendorong kemajuan perekonomian masyarakat desa. Masyarakat setempat umumnya berprofesi di bidang nelayan, peternak, tambak, dan perdagangan.
"Dengan hadirnya jaringan broadband terdepan, ragam produk dan layanan digital inovatif dan unggul di Desa Kuala Lupak, Telkomsel siap mendorong kemajuan sehingga dapat terus memberi nilai tambah bagi kemudaan dan kelancaran aktivitas masyarakat sehari-hari," tutup Heri. (N-2)
PENGATURAN kabel fiber optic atau serat optik di banyak daerah masih carut marut sampai mengakibatkan kecelakaan hingga ada korban jiwa.
SULTAN Rifat Alfatih bersama dengan ayahnya, Fatih, diperiksa Polda Metro Jaya terkait kasus kabel menjuntai milik PT. Bali Tower yang menjerat leher Sultan.
SULTAN Rifat Alfatih, korban jerat kabel fiber di Jakarta Selatan, langsung lemas setelah mengetahui pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto terkait kelanjutan kasusnya.
SULTAN Rifat Alfatih, korban yang terjerat kabel fiber di Jakarta Selatan, bersama keluarganya bertemu dengan Wali Kota Jakarta Selatan, Munjirin.
Langkah kebijakan yang dilakukan Pemda Surabaya yang mengenakan sewa atas pinggir jalan yang dipergunakan untuk penggelaran kabel telekomunikasi berpotensi menimbulkan maladministrasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved