Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DALAM upaya meningkatkan kesehatan masyarakat dan menanggulangi masalah stunting, Bank Sumsel Babel berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lahat mendukung inisiatif memperbaiki gizi anak-anak di daerah tersebut. Kerjasama ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan anak-anak, terutama di daerah yang masih terdampak masalah gizi buruk.
PJ Bupati Lahat Bapak Imam Paslih yang diwakili Sekda Kabupaten Lahat Chandra SH MM , menyampaikan apresiasi terhadap kepedulian Bank Sumsel Babel dalam mendukung upaya pemerintah.
"Stunting merupakan masalah serius yang harus menjadi perhatian kita bersama. Dukungan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi seimbang dan pola asuh yang baik di kalangan masyarakat," ungkapnya.
Baca juga : Krisis Sumber Daya: Mampukah Indonesia Bangkit di Usia 100 Tahun?
Berbagai kegiatan yang dijalankan dalam kerjasama ini mencakup penyuluhan gizi dan penyediaan makanan bergizi. Dengan melibatkan keluarga dan masyarakat, diharapkan upaya penanganan stunting dapat dilakukan secara lebih efektif.
"Bank Sumsel Babel berkomitmen untuk berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama anak-anak. Kami percaya, investasi terbaik adalah investasi di bidang kesehatan dan pendidikan," kata Direktur Utama Bank Sumsel Babel Achmad Syamsudin secara terpisah.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mengurangi angka stunting di Kabupaten Lahat. Melalui sinergi antara sektor perbankan dan pemerintah daerah, berbagai tantangan di bidang kesehatan diharapkan bisa teratasi demi masa depan anak-anak Indonesia yang lebih baik. (RO/Z-3)
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
Dengan harga telur berkisar Rp25.000–Rp30.000 per kilogram (sekitar 15–17 butir), sebenarnya sudah bisa memenuhi kebutuhan protein anak selama satu minggu.
ASRP berfokus pada optimalisasi 1.000 hari pertama kehidupan bagi anak usia 0–23 bulan di wilayah perkotaan dan perdesaan, salah satunya di Kota Bogor, Jawa Barat.
bila dibandingkan tahun 2024 dengan 2023 maka stunting berhasil diturunkan dari 4,8 juta menjadi 4,4 juta atau berhasil menurun 357.705 balita.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
PREVALENSI stunting pada kelompok Kuintil 1 (Q1) atau yang relatif miskin jauh lebih tinggi, sekitar 26%. Sementara di kelompok Kuintil 5 (Q5) atau kelompok yang relatif lebih kaya hanya 13%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved