Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KEPOLISIAN Resor (Polres) Bogor menjelaskan penyebab kemacetan panjang di jalur menuju puncak, Bogor, Jawa Barat, yang memakan waktu hingga 14 jam. Kemacetan terjadi Minggu (15/9). Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bogor Ajun Komisaris Rizky Guntama kemacetan itu diakibatkan adanya pelambungan-pelambungan dari kendaraan roda dua. Adapun volume kendaraan yang turun dari puncak dan naik ke arah puncak sama besarnya. Akhirnya mereka bertemu di satu titik dan mengakibatkan hambatan.
Menurut Rizky, antisipasi telah dilakukan dengan memberlakukan kebijakan sistem satu arah (one way). Selain itu, ada pula penempatan anggota kepolisian lalu lintas di titik-titik hambat.
Baca juga : Binmas Polsek Parung Bogor Bantu Ibu Hamil Melahirkan
"Iya kemarin (15/9), kanalisasi sudah dilaksanakan, tetapi karena roda dua cukup banyak, akhirnya tidak tercukupi untuk kanalisasi,"katanya, Senin (16/9).
Untuk titik hambat, lanjutnya, hari ini (16/9), sudah berkurang. Kemacetan yang terjadi, terang dia, hanya ada di bottle neck (sumbatan) atau jalur yang menyempit.
"Karena sudah one way alhamdulillah menipis, tapi memang di bottle neck tetap ada penyempitan karena dari 4 laju menjadi dua laju,"ungkapnya.
Baca juga : Detik-detik Suami Cut Intan Nabila Ditangkap, Armor Toreador Kabur dan Matikan HP usai Viral
Kepolisian, sambung Rizky, telah mengantisipasi kemacetan di jalur Puncak saat libur nasional Maulid Nabi. Salah satunya dengan sosialisasi pemberlakuan kebijakan ganjil-genap untuk jalur Puncak untuk hari Jumat, Sabtu, Minggu dan Senin.
"Untuk SOP sendiri dari satlantas (Satuan Lalu Lintas) bila mana ada urgensi baik dari damkar, derek maupun ambulans yang berisi baik dari luka ringan, berat maupun kritis akan diprioritaskan. Walaupun sedang dilaksanakan rekayasa lalulintas. Tetap bisa melintas,"ungkapnya.
Untuk hal-hal mendesak, Rizky menyampaikan kepolisian melakukan pengawalan ambulans tersebut sampai dengan titik diperlukan. Kemudian, untuk hal-hal tertentu seperti kecelakan, pihaknya berkerja sama dengan instansi terkait seperti dinas kesehatan dan damkar untuk bersiaga.
" Disiapkan, distandbay-kan, bahkan tim dari Basarnas juga kalau dalam momen tertentu,"ujarnya.
Seperti diberitakan seorang wisatawan bernama Nimih, 56, warga Jakarta Timur, meninggal dunia saat terjadi kemacetan di jalur Puncak, Bogor.
Kronologisnya, berdasarkan informasi yang dihimpun Namih tengah berekreasi di Agro Wisata Gunung Mas. Saat sampai di parkiran bus, Namih merasakan sesak napas dan pusing. Dia kemudian tidak sadarkan diri dan dibawa ke Masjid Gunung Mas. Namun setibanya di masjid, Namih dinyatakan telah meninggal dunia. Kasat Lantas menjelaskan, penyebab meninggalnya korban bukan karena kemacetan di jalan. Dugaan sementara, Namih meninggal karena sakit. Satlantas Polres Bogor mengawal ambulans yang membawa jenazah hingga pintu tol. (H-3)
Upaya mengurai kemacetan seperti sistem satu arah atau one way kurang berjalan efektif karena masih banyak jalan alternatif yang bisa dilalui kendaraan.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyebut kemacetan parah di jalur Puncak bukanlah hal baru. Jalur tersebut memang identik dengan kemacetan apalagi saat masa libur panjang.
POLRES Bogor, Jawa Barat, membentuk tim gabungan untuk menangani aduan orang tua asal Ciseeng, Bogor, Siti Mauliah, 37, yang mengaku bayinya tertukar saat melahirkan di rumah sakit.
Pendiri sekaligus CEO PT Bisnis Cukur Nusantara itu kabur ke sebuah hotel di kawasan Kemang, Jakarta Selatan usai videonya viral dan menjadi sorotan banyak orang.
Karena lokasinya cukup dekat, tidak kurang lebih dari 10 menit, perempuan bernama Putri Sinthia Dewi yang telah dievakuasi berhasil melahirkan.
Aksi premanisme dan pungutan liar (pungli) yang terjadi di pasar tumpah Jalan Merdeka, Kelurahan Ciwaringin belakangan viral dan dianggap meresahkan warga sekitar.
Meski pemeriksaan terhadap tersangka sudah dilakukan 2 (dua) kali, namun hingga saat ini motif dari pelaku belum terungkap.
Tim gabungan Satuan Reserse Narkoba Polres Bogor dan Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat membongkar keberadaan pabrik narkoba di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (3/2).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved