Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PENUTUPAN sejumlah lapangan golf di Singapura menjadi peluang besar bagi Batam untuk menarik sekitar 50.000 pegolf (golfer) dari negara tersebut. Meski demikian, tantangan seperti persaingan dengan lapangan golf di Johor Bahru, Malaysia, serta mahalnya tiket ferry masih enjadi kendala yang harus dihadapi.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau, Guntur Sakti, melihat ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, dan pihaknya akan berkoordinasi guna mencari solusi terhadap kendala-kendala tersebut.
"Kami melihat ini sebagai peluang strategis untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, khususnya dari Singapura. Selain itu, Batam memiliki keunggulan geografis dan fasilitas yang sangat kompetitif," katanya, Jumat (6/9).
Baca juga : Dukung Indonesia Destinasi Golf, Sinar Mas Land Gelar Turnamen di Batam
Dia juga menyebutkan bahwa pihak pemerintah akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terkait mahalnya tiket ferry yang menjadi salah satu kendala utama. "Kami akan berupaya agar akses ke Batam menjadi lebih mudah dan terjangkau, sehingga golfer dari Singapura dan negara lain tertarik untuk bermain di sini," ujarnya.
Sementara itu, General Manager Palm Springs Golf & Country Club, Steven Japari, mengatakan bahwa enam lapangan golf di Singapura sudah resmi ditutup.
"Dalam dua tahun ke depan, satu lapangan lagi akan menyusul. Satu lapangan golf sempat ditunda penutupannya karena adanya protes dari golfer, yang khawatir tidak ada lagi tempat bermain. Ini membuka peluang pasar bagi Batam yang memiliki tujuh lapangan golf," jelasnya.
Baca juga : Minat Wisman untuk Golf di Batam Kembali Meningkat
Dia mempromosikan Palm Springs, sebagai lapangan golf terbesar di Batam dengan luas 244 hektare. Setiap tahunnya, sekitar 40.000 golfer dari berbagai negara, termasuk lokal, bermain di sini.
"Saingan utama kami dalam menarik golfer dari Singapura adalah Johor Bahru. Mereka tidak perlu membayar tiket ferry yang mahal," ujarnya seraya berpromosi.
Meski begitu, menurutnya, bermain golf di Batam menawarkan pengalaman berbeda karena adanya caddy yang siap menemani dan membantu golfer selama bermain, sesuatu yang tidak lazim di Singapura atau Malaysia, karena layanan tersebut opsional dan mahal.
Para golfer dari Singapura yang bermain di Batam setidaknya sekali dalam setahun dapat menghasilkan keuntungan hingga Rp60 miliar bagi Batam sendiri. (N-2)
Selain para pegolf dari dalam negeri, mereka yang sudah mendaftar berasal dari Malaysia, Singapura, Myanmar, Vietnam, Srilanka, India, Hong Kong, Australia, Korea Selatan, dan Inggris.
RAYHAN Abdul Latief mengukir rekor pada ajang Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship 2025. Dia menjadi pegolf junior putra pertama sukses mempertahankan gelar juara
TURNAMEN golf profesional Indonesia Open 2025 akan kembali digelar di Pondok Indah Golf Course, Jakarta, pada 28-31 Agustus 2025.
AKTIVITAS olahraga sekaligus aksi sosial penggalangan dana untuk beasiswa bagi yang kurang mampu merupakan hal mulia.
MENIKMATI golf ternyata bisa di mana saja. Tidak melulu di lapangan hijau nan luas atau pun driving range. Beralaskan aspal jalanan sekalipun, Street Golf
Mandiri Ciputra Golfpreneur Junior World Championship untuk edisi 2025 akan segera bergulir. Turnamen golf junior internasional itu akan digelar pada 10-12 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved