Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
PARA pegiat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) perlu meningkatkan daya saing dan efisiensi operasional UMKM di tengah perkembangan era teknologi informasi saat ini. Pegiat UMKM Semarang Anggih Heri Saputra mengatakan digitalisasi UMKM menjadi kunci untuk mengakses pasar lebih luas dan mengoptimalkan bisnis yang sedang dijalani.
"Bahwa kita sepakat digitalisasi adalah kunci, sehingga implementasi teknologi digital memungkinkan UMKM untuk mengakses pasar yang lebih luas, mengoptimalkan proses bisnis, dan meningkatkan pengalaman pelanggan," kata Anggih kepada peserta diskusi Nongkrong Bisnis dan Peresmian Toko Grosir Adam bersama Komunitas Enterpreuner Semarang Atas (KESA) dan HIPMI Universitas Negeri Semarang pada Rabu (04/09) di Semarang.
Menurut Anggih para pegiat UMKM dapat memulainya dengan memulai langkah-langkah kecil seperti membangun kehadiran online serta menggunakan alat digital untuk manajemen keuangan, dan menerapkan solusi e-commerce. "Tidak hanya itu para pegiat UMKM juga perlu rutin mengikuti pelatihan dan pembinaan yang berkelanjutan berkaitan dengan digitalisasi UMKM," jelas owner Toko Grosir Adam ini.
Baca juga : Ribuan Pelaku UMKM Binaan AMKI Antusias Ikuti Entrepreneurship Empowerment
Lebih lanjut Anggih menambahkan hal paling penting bagi pegiat UMKM adalah membangun jaringan dengan penyedia teknologi dan pelaku industri lainnya. "Membangun jaringan semacam ini penting untuk mendapatkan dukungan dan sumber daya yang diperlukan dalam proses digitalisasi," imbuh Anggih.
Anggih juga menegaskan digitalisasi bukan hanya pilihan melainkan juga kebutuhan bagi UMKM untuk bertahan dan berkembang dalam era ekonomi digital yang kompetitif.
"Implementasi teknologi digital dapat mengubah UMKM dari usaha lokal yang kecil menjadi pemain global yang kompetitif, membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi di masyarakat," papar Anggih kepada puluhan peserta yang hadir.
Baca juga : Kopi Fest Indonesia 2023 Siap Kunjungi Empat Kota Besar di Indonesia
Dalam kesempatan itu, Ketua Komunitas KESA, Silahudin menekankan agar pegiat UMKM juga mengikuti komunitas-komunitas untuk meningkatkan jejaring usaha. Silahudin menuturkan era saat ini bukan lagi saling bersaing namun saling berkolaborasi antara bisnis satu dengan lainnya.
"Maka bagi para pelaku wirausaha bisa ikut bergabung bersama komunitas entrepreneur untuk saling berjejaring dan membangun kolaborasi, eranya sudah bukan lagi persaingan tapi kolaborasi," terang Silahudin.
Sementara itu, Praktisi Digital Eko Novianto mengatakan digitalisasi bagi UMKM dipastikan dapat meningkatkan penjualan produk. "Sudah saatnya kita melek digital, karena digitalisasi ini terbukti mampu meningkatkan penjualan bagi para pelaku UMKM seperti kita," tutur Eko. (N-2)
Timo Scheunemann mengapresiasi banyaknya sekolah sepak bola yang kini mulai membuka kelas putri.
Lansia Mengikuti Lomba HUT ke-80 RI di Semarang
Mbak Ita menyebut bahwa seluruh camat yang menjabat di Kota Semarang pada tahun 2023 seharusnya ikut diproses hukum dalam perkara yang sama.
Sesar di Semarang ini sudah pasti ada dan sudah pasti aktif karena ditemukan batuan ataupun endapan yang jadi indikatornya.
Festival layang-layang internasional di kawasan POJ City Kota Semarang, Jawa Tengah, pada 23-24 Agustus 2025 diikuti peserta dari 13 negara.
Arak-arakan mengantar patung Cheng Ho dari Tay Kak Sie ke Sam Poo Kong, Kota Semarang dalam rangka peringatan bapak tilas kedatangan Laksamana Cheng Ho di Kota Semarang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved