Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
UTUSAN Khusus Presiden Bidang Kerja Sama Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan Muhamad Mardiono membuka kegiatan Forum Group Discussion (FGD) bertemakan “Pengembangan Desa Produktif dan Inovatif Sebagai Strategi Pencapaian Ketahanan Pangan dan Pengentasan Kemiskinan”, di Surabaya, Jatim.
Muhamad Mardiono mengatakan, pemerintah dalam upaya menciptakan desa mandiri yang produktif dan inovatif di Indonesia tentunya menghadapi berbagai tantangan.
Seperti faktor daya tarik kota yang lebih besar daripada desa, menyebabkan tingginya urbanisasi penduduk dari desa ke kota karena luasnya ketersediaan lapangan kerja dan peluang usaha di kota, yang didukung berbagai infrastruktur pelayanan dasar.
Baca juga : Pemerintah Cari Solusi untuk Tingkatkan Perekonomian Kabupaten Seluma
“Provinsi Jatim sendiri memiliki capaian baik di bidang pengembangan perdesaan, pengentasan kemiskinan, serta ketahanan pangan. Provinsi Jatim merupakan wilayah sentra produksi padi terbesar di Indonesia. Kondisi ini menjadi modal dan basis untuk mengembangkan ekonomi desa secara inovatif yang berorientasi pada peningkatan nilai tambah,” tutur Muhamad Mardiono, Kamis (1/8/2024).
Muhamad Mardiono juga menyebut, pengembangan desa perlu menggabungkan beragam sumber daya yang dimiliki oleh desa tidak hanya sumber daya alam, komoditas unggulan saja, namun juga modal sosial, sumber daya manusia, dan kearifan lokal yang dimiliki desa.
“Model pengembangan desa produktif dan inovatif yang efektif di suatu wilayah seperti di Provinsi Jatim diharapkan dapat direplikasi lebih luas untuk wilayah lainnya. Harapannya pengembangan desa dapat menggerakkan potensi sektor-sektor ekonomi perdesaan yang pada akhirnya dapat berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.
Baca juga : Berkontribusi untuk Warga Lokal, CITA Raih Gold di Ajang CSR & PDB Awards 2024
Muhamad Mardiono berharap, para peserta FGD kali ini dapat memanfaatkan forum secara maksimal. Sehingga, hasil dari FGD kali ini nantinya selain menjadi masukan bagi penyempurnaan kebijakan pemerintah daerah dan pusat, juga dapat menjadi ruang berbagi gagasan dan pengalaman dari para pelaku pegiat pedesaan, BUMDes, UMKM, dan lainnya.
“FGD kali ini kami mengundang narasumber pakar dan pemangku kepentingan yang ahli dan terlibat aktif di bidang pengembangan desa, pengentasan kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat desa untuk berbagi pengetahuan, praktik dan pengalaman terbaiknya di bidang terkait” ungkapnya.
Adapun narasumber yang hadir dalam FGD kali ini antara lain, Perencana Kebijakan Senior Bappenas Dinar Dana Kharisma, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jatim Budi Sarwoto, dan Pakar Pusat Kajian SDGs ITS Melania Suweni Muntini.
Kemudian, Kepala Desa Sawohan Sidoarjo (juara 2 desa SDGs se-Jawa) Nurul Munfatik dan Tim SDGs Desa Susuhbango Kediri (juara 1 desa SDGs se-Jawa) Nur Wijayanti.
Indonesia memiliki warisan budaya yang kaya, salah satunya adalah kain tenun tradisional yang tersebar di berbagai daerah.
Salah satu upaya mencegah dampak bencana ialah membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana).
Pemkab Cirebon mengambil alih dengan mengeluarkan SK pengangkatan untuk 424 Puskesos di 424 desa dan kelurahan
Angka kemiskinan ekstrem di Sumedang menurun jauh dibanding 2022 lalu yang masih mencapai 3,11%.
Untuk kendaraan roda empat diwajibkan membayar Rp2.000 dan roda enam Rp5.000.
Desa Binaan Imigrasi adalah program kolaborasi antara Kantor Imigrasi dengan perangkat desa.
Pemeliharaan jalan di Kota Cirebon, akan terus dilakukan hingga akhir tahun nanti.
Perkembangan media sosial menjadi momentum bagi kemajuan pariwisata di Sukabumi agar mampu menyedot perhatian para wisatawan.
SUMEDANG akan memulai pembangunan jalan lingkar utara yang menjadi akses menuju kawasan wisata Bendungan Jatigede.
Jembatan yang berada di Desa Kutapohaci, Kecamatan Klari itu menghubungkan dua kecamatan, yakni Ciampel dan Klari.
Panjang jalan berstatus kabupaten sekitar 1.335 kilometer. Dari panjang jalan itu, sekitar 73% atau sekitar 1.055 kilometer kondisinya sudah mantap.
Dekan SBM ITB Prof Ignatius Pulung Nurprasetio menekankan pentingnya infrastruktur kreatif sebagai investasi masa depan bangsa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved